Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri, PM Netanyahu Sebut Mereka sebagai Ekstrimis Zionis



loading…

Sekitar 1.000 tentara Israel meminta perang Gaza di akhiri. Foto/X/QudsNen

GAZA – Surat yang ditandatangani oleh sekitar 1.000 prajurit cadangan Israel yang masih aktif dan yang sudah pensiun yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza, menimbulkan kegemparan di Israel.

Kepala staf militer Israel mengatakan mereka yang menandatangani surat tersebut akan diberhentikan. Sekarang, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan pernyataan keras yang menyebut para penandatangan surat tersebut sebagai “kelompok ekstremis yang mencoba lagi untuk menghancurkan masyarakat Israel dari dalam”.

“Kelompok pinggiran yang berisik ini dimobilisasi untuk satu tujuan – menggulingkan pemerintah. Kelompok ini tidak mewakili para pejuang atau masyarakat. [Tentara Israel] sedang bertempur – dan kami semua mendukungnya,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan oleh kantornya di X, dilansir Al Jazeera.

Menurut media Israel, surat tersebut tidak menyerukan penolakan umum untuk bertugas, tetapi mendesak pejabat Israel untuk memprioritaskan pembebasan tawanan daripada melanjutkan perang di Jalur Gaza yang, menurut mereka, “terutama melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan”.

Al Jazeera melaporkan surat yang ditandatangani oleh hampir 1.000 perwira dan prajurit cadangan Israel yang menyerukan diakhirinya pertempuran di Gaza.

Surat kabar Israel Haaretz sekarang melaporkan bahwa kepala staf militer Israel dan komandan Angkatan Udara telah menyatakan bahwa para prajurit cadangan yang menandatangani surat tersebut akan dikeluarkan dari dinas.

Komandan senior di angkatan udara Israel, menurut media Israel, telah menelepon dan bertemu dengan perwira dan prajurit cadangan untuk mengancam mereka dengan pemecatan jika mereka tidak menarik tanda tangan mereka dari surat yang menyerukan diakhirinya pertempuran di Gaza.

Haaretz telah merilis beberapa detail surat tersebut, yang mengatakan bahwa surat itu ditandatangani oleh hampir 1.000 tentara cadangan.

Surat kabar itu mengatakan para penandatangan menyatakan bahwa perang di Gaza sekarang melayani kepentingan politik, bukan keamanan, dan memperingatkan bahwa hal itu berisiko menimbulkan lebih banyak kematian, termasuk tawanan, prajurit, dan warga sipil, sambil melemahkan cadangan militer Israel.

Surat itu juga menyatakan, “Seperti yang telah terbukti di masa lalu, hanya kesepakatan yang dapat membawa kembali para sandera dengan aman, sementara tekanan militer terutama mengarah pada pembunuhan para sandera dan membahayakan prajurit kita.”

Para penandatangan mendesak semua warga negara Israel untuk menuntut diakhirinya perang, dengan memperingatkan, “Setiap hari yang berlalu membahayakan nyawa mereka.”

Haaretz mengatakan hanya 25 orang yang menarik kembali tanda tangan mereka setelah mendapat tekanan dari komandan Angkatan Udara Tomer Bar, sementara delapan orang lainnya menandatangani sebagai bentuk protes.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *