Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Polisi dan Kemenhub Siap Gempur Truk ODOL, tapi Awalnya Hanya Sosialisasi!



loading…

Dengan adanya sinergi kuat antara Polri dan Kemenhub, harapan untuk jalanan yang lebih aman dan bebas dari ancaman truk ODOL kembali menyala. Foto: Sindonews

JAKARTA – Truk-truk raksasa dengan muatan berlebih atau dimensi yang tak sesuai standar (ODOL) telah lama menjadi momok menakutkan di jalan raya Indonesia. Mereka bukan hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga menjadi biang keladi kerusakan infrastruktur jalan.

Namun, kini secercah harapan muncul! Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi bersinergi, siap bertindak tegas menertibkan truk-truk nakal ini. Namun, “palu godam” penindakan tidak akan langsung diayunkan, melainkan diawali dengan sosialisasi besar-besaran kepada seluruh perusahaan jasa pengiriman.

Keresahan yang muncul dari pengguna jalan lain, yang sering menyaksikan sendiri bagaimana truk ODOL kerap menjadi penyebab kecelakaan maut yang merenggut nyawa, telah mendorong polisi dan pemerintah untuk bertindak.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dengan nada tegas menyatakan, “Berkaitan dengan penanganan truk ODOL dalam beberapa waktu ke depan, sekitar satu bulan itu, akan kami lakukan sosialisasi terhadap penanganan masalah Over Dimension dan Overload ini selanjutnya nanti ada peringatan kemudian setelah itu baru ada penegakan hukum.”

Penertiban truk ODOL ini tidak akan dilakukan secara acak. Fokus utama akan diarahkan pada titik-titik strategis yang menjadi sarang truk-truk ini, seperti pelabuhan, jalan tol, dan kawasan industri.

Bahkan, untuk memperkuat pengawasan, rencana pengaktifan sistem canggih Weigh In Motion (WIM) di jalan tol akan segera direalisasikan. Sistem ini akan didukung dengan alat pendeteksi kecepatan serta monitoring jalur masuk kendaraan untuk memonitor truk ODOL secara real-time.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa strategi penegakan hukum terhadap pelanggaran truk ODOL akan dilakukan secara bertahap, layaknya sebuah “tangga” yang harus dilalui: pertama sosialisasi, kemudian peringatan, normalisasi, dan terakhir, barulah penegakan hukum.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *