Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kebangkitan Tim Tszyu Comeback Menang TKO: Aku Kembali, Sayang!



loading…

Kebangkitan Tim Tszyu comeback menang TKO ronde 4 atas Joey Spencer dalam pertarungan yang menentukan kariernya. Tim Tszyu mendapatkan kepercayaan diri yang ia butuhkan, bertarung di negara asalnya melawan lawan yang diunggulkan dan menghentikan Joey Spencer pada ronde keempat hari Minggu (waktu setempat) di Newcastle Entertainment Centre, Newcastle, Australia.

Tim Tszyu, mantan pemegang gelar welter super, menang untuk pertama kalinya dalam tiga pertarungan – dan untuk pertama kalinya dalam hampir satu setengah tahun. ”Saya membuktikannya pada semua orang di dunia,” kata Tszyu setelah itu. “Aku kembali, sayang. Saya kembali.”

Ini adalah laga pertama bagi Tszyu setelah mengalami bencana pada tahun 2024, dimana ia kalah dua kali. Ia kehilangan gelar juara dunianya pada kekalahan pertama dan dijatuhkan ke atas kanvas berkali-kali pada kekalahan kedua. Itu adalah sebuah kejatuhan yang cukup besar bagi seseorang yang masuk tahun lalu sebagai salah satu petinju kelas welter super terbaik, yang berusaha mengambil alih posisi sebagai wajah dari divisi ini setelah absennya Jermell Charlo.

Tim Tszyu seharusnya menantang Charlo pada bulan Januari 2023 untuk memperebutkan gelar juara yang tak terbantahkan di kelas 69,8 kg. Pertarungan itu ditunda saat Charlo mengalami patah tangan di pemusatan latihan. Saat Charlo kembali, ia memilih untuk naik dua kelas untuk menghadapi Saul Canelo Alvarez demi memperebutkan gelar juara dunia kelas menengah super yang tak terbantahkan pada September 2023.

Charlo belum pernah naik ring lagi sejak kekalahannya dari Canelo. Empat gelar juara dunianya dikosongkan dan diambil oleh petinju lain dengan berat badan 69,8 kilogram. Tszyu mendapatkan salah satunya, yaitu sabuk WBO, dan menutup tahun 2023 dengan mempertahankannya melalui kemenangan angka mutlak atas Brian Mendoza.

Tszyu seharusnya mempertahankan gelar tersebut melawan Keith Thurman pada bulan Maret 2024. Namun saat Thurman menarik diri karena cedera, Sebastian Fundora menggantikannya. WBC menambahkan sabuknya yang masih kosong ke dalam pertarungan untuk sang pemenang. Dan selama dua ronde, Tszyu terlihat seperti akan mengalahkan Fundora dan keluar sebagai pemegang gelar. Kecuali pada akhir ronde kedua, kepala Tszyu secara tidak sengaja berbenturan dengan siku Fundora, membuka luka mengerikan yang membuat darah mengucur deras dari wajah Tszyu dan memengaruhi penglihatannya.

Seandainya tim pojok Tszyu membujuk dokter di sisi ring untuk menghentikan laga saat itu, atau pada ronde ketiga atau keempat, laga ini akan dinyatakan “no contest” dan Tszyu akan tetap bertahan. Namun, mereka membiarkan Tszyu untuk melanjutkan pertandingan. Fundora sendiri berlaga dengan hidungnya yang terluka, namun ia mampu memanfaatkan tinggi badan dan kemampuannya untuk mengambil keuntungan dari lawannya yang lemah. Fundora memenangkan keputusan terbelah, atau split decision, dan merebut kedua sabuknya.

Tszyu berharap dapat segera kembali untuk sebuah laga besar lainnya melawan lawan tangguh lainnya. Namun ia harus menarik diri dari pertandingan melawan Vergil Ortiz Jnr karena lukanya yang belum pulih benar. Tszyu akhirnya kembali pada bulan Oktober, menantang pemegang gelar IBF Bakhram Murtazaliev. Tszyu terjatuh empat kali dalam waktu delapan menit, dan kalah melalui KO pada ronde ketiga.

Maka tidaklah mengejutkan jika Tszyu memulai proses pembangunan kembali dengan menghadapi petinju seperti Spencer, seorang prospek yang menjadi atlet profesional pada tahun 2018 pada usia 17 tahun, namun harus menjalani ujian berat pada bulan Maret 2023, saat ia dihentikan dalam tujuh ronde oleh penantang Jesus Ramos Jr. Spencer memenangkan tiga pertandingan sejak saat itu, namun atlet berusia 25 tahun asal Michigan ini belum pernah meraih kesuksesan di tingkat atas.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *