Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bertahan di Brisbane atau Pulang ke Eropa?


loading…

Perjalanan Rafael Struick di Brisbane Roar belum berjalan sesuai harapan. Alih-alih mendapat lebih banyak menit bermain, striker Timnas Indonesia itu justru kesulitan menembus skuad utama. Kini, di tengah ketidakpastian masa depannya di Australia, peluang untuk kembali ke Eropa mulai terbuka lebar. Namun, ada satu hal yang bisa mengubah arah kariernya: kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Rafael Struick bergabung dengan Brisbane Roar pada September 2024 dengan harapan mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak setelah meninggalkan ADO Den Haag. Namun, realitas yang ia hadapi di Australia justru tak sesuai ekspektasi. Hingga hampir 20 pekan berlalu di Liga Australia 2024-2025, Struick baru tampil dalam sembilan pertandingan dan hanya mencetak satu gol. Tak hanya itu, ia juga belum pernah merasakan bermain penuh selama 90 menit.

Padahal, kepindahan ke Australia dilandasi oleh ambisi untuk terus berkembang. “Ketika saya datang ke sini, rencananya adalah mendapatkan menit bermain lebih banyak dan terus mengembangkan diri saya,” kata Struick dalam wawancara dengan Omroep West pada Kamis (6/3/2025). Sayangnya, Brisbane Roar tampaknya belum bisa memberikan kepercayaan penuh kepadanya.

Minimnya kesempatan bermain membuat Struick mulai berpikir ulang mengenai masa depannya. Kontraknya bersama Brisbane Roar akan berakhir pada Juni 2025, dan ia tak menutup kemungkinan untuk kembali ke Eropa. “Saya belum benar-benar memikirkannya. Saya hanya fokus di sini untuk saat ini, tetapi saya juga terbuka untuk kembali ke Eropa,” ujarnya.

Kesempatan Belajar dari Legenda

Rafael Struick di Persimpangan Jalan: Bertahan di Brisbane atau Pulang ke Eropa?

Di tengah kebimbangan soal masa depan klubnya, ada satu hal yang bisa menjadi titik balik bagi Struick: kesempatan bekerja dengan Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia. Sebagai mantan penyerang top Eropa yang pernah berseragam Ajax Amsterdam, Barcelona, hingga Valencia, Kluivert adalah sosok ideal bagi Struick untuk mengasah kemampuannya sebagai striker.

“Suatu kehormatan bisa bermain di bawah arahan Patrick Kluivert. Saya sangat menantikan kesempatan bekerja dengannya,” ujar Struick.

Kehadiran Kluivert tentu membawa harapan baru bagi lini serang Timnas Indonesia, termasuk bagi Struick yang masih mencari ketajaman di level internasional. Hingga kini, Struick baru mencetak satu gol dari 31 penampilan di berbagai kelompok umur bersama Timnas Indonesia. Dengan bimbingan Kluivert, Struick berharap bisa meningkatkan produktivitasnya di depan gawang.

Antara Brisbane, Eropa, dan Timnas

Bagi Rafael Struick, ada dua jalan yang bisa ia tempuh dalam waktu dekat. Jika ia tetap bertahan di Brisbane Roar, ia harus berjuang keras untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak. Namun, jika ingin kembali ke Eropa, ia harus menemukan klub yang benar-benar bisa mengakomodasi perkembangannya sebagai pemain muda.

Di sisi lain, perannya di Timnas Indonesia juga akan sangat menentukan. Jika ia bisa menunjukkan performa gemilang di bawah arahan Kluivert, bukan tak mungkin pintu ke klub Eropa terbuka lebih lebar. Keputusan yang akan diambil Struick dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan arah kariernya.

Apakah ia akan bertahan dan berjuang di Brisbane Roar, ataukah kembali ke Eropa untuk mencari peluang baru? Yang pasti, dengan bimbingan seorang legenda seperti Patrick Kluivert, masa depan Struick di Timnas Indonesia bisa jauh lebih cerah.

(sto)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *