Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kampanye di Kabupaten Poso, Cawagub Abdul Karim Aljufri Bicara 3 Masalah Petani



loading…

Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Abdul Karim Aljufri, mendapatkan sambutan hangat saat kampanye di Desa Watutawu, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso, Jumat (1/11/2024) malam.

KOTA PALU – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Abdul Karim Aljufri, mendapatkan sambutan hangat saat kampanye di Desa Watutawu, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso, Jumat (1/11/2024) malam.

Dalam prosesi penyambutan adat Topekurehua, masyarakat menghormati Abdul Karim Aljufri dengan memasangkan kalung dan mahkota, serta memberinya bakul berisi beras, telur, dan seekor ayam jantan beserta tempat minumnya (dapo). Penyambutan ini menghormati setiap orang yang datang sebagai bagian dari Topekurehua.

Dalam orasi politiknya, Abdul Karim Aljufri mengatakan ada tiga masalah petani. Yang pertama masalah pupuk, Ia menjelaskan meskipun kuota pupuk subsidi cukup, banyak petani yang kesulitan membeli pupuk karena keterbatasan dana. Sehingga hal itu memicu utang kepada pihak lain yang membeli pupuk dalam jumlah yang besar.

”Sebenarnya kuota pupuk subsidi kita itu cukup, sayangnya banyak petani kita butuh pupuk tidak punya uang tapi ada orang yang punya uang beli pupuk banyak-banyak akhirnya petani kita berhutang dengan mereka,’’ ujarnya.

Sebagai solusi, pupuk akan dibeli oleh BumDes dengan ini masyarakat dapat membeli pupuk dengan harga yang sesuai dan bisa berhutang yang kemudian akan dibayar setelah panen.

Namun, menurutnya masalah petani tidak berhenti di situ. Meskipun pupuk memadai, hasil pertanian tetap akan biasa-biasa saja tanpa bibit yang baik.

“Maka itu, kami juga akan menyediakan bibit unggul demi meningkatkan hasil panen,’’ ucap AKA.

Pasangan Beramal juga memiliki program peningkatan produksi pertanian dengan alat-alat yang moderen.

“Petani kita butuh alat yang moderen untuk mempermudah proses pengelolahan lahan,’’ ujarnya.

AKA menambahkan, ada program asuransi pertanian untuk mengatasi masalah cuaca ekstrem seperti hujan berlebihan yang dapat menyebabkan banjir dan panas berkepanjangan yang menghambat proses penanaman.

“Selama ini, petani yang menghadapi banjir dan kekeringan terpaksa menanggung kerugian sendiri ketika hasil tanamnya rusak,” katanya.

Dengan adanya asuransi pertanian, pemerintah akan menjamin petani mendapatkan uang asuransi jika gagal panen.

“Ini berarti petani tidak perlu khawatir tentang kebutuhan hidup mereka selama tidak bisa menanam,” tuturnya.

(ars)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *