Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tindakan Nekat Pangeran Harry Picu Keretakan Baru dengan William



loading…

Tindakan Pangeran Harry picu keretakan baru dengan Pangeran William setelah ia melakukan kunjungan mengejutkan ke Ukraina. Foto/Getty Images.

JAKARTA – Tindakan Pangeran Harry picu keretakan baru dengan Pangeran William setelah ia melakukan kunjungan mengejutkan ke Ukraina, yang disebut-sebut bertentangan dengan pernyataannya sendiri soal keamanan. Langkah berani Harry mengunjungi zona konflik lebih dulu dari sang kakak dinilai kontroversial oleh para pengamat kerajaan, dan disebut memperburuk hubungan yang sudah renggang.

Dalam rilis resmi, tim Duke of Sussex menyampaikan bahwa Pangeran Harry mengunjungi Superhumans Center di kota Lviv, Ukraina, sebuah fasilitas medis yang memberikan perawatan bagi tentara, warga sipil, dan anak-anak yang mengalami luka berat akibat perang.

Dilansir dari The News, Rabu (23/4/2025), selama kunjungan tersebut, Harry dikabarkan bertemu langsung dengan pasien dan staf medis untuk menunjukkan dukungannya terhadap kerja kemanusiaan di tengah konflik.

Namun alih-alih menuai pujian, langkah ini justru menuai kritik dari para pakar kerajaan, yang menyebut keputusan suami Meghan Markle itu sebagai tindakan nekat dan berisiko tinggi. Kritikus kerajaan Richard Kay mengungkapkan bahwa tindakan pangeran 40 tahun itu terkesan inkonsisten, mengingat sebelumnya ia mengklaim merasa tidak aman untuk berada di Inggris tanpa perlindungan resmi.

“Dia menyebut Inggris tidak aman untuk dikunjungi karena tidak mendapatkan perlindungan keamanan dari negara, tapi sekarang justru bepergian ke zona perang aktif seperti Ukraina. Itu membingungkan dan tampak kontradiktif,” ujar Kay dalam Palace Confidential yang disiar Daily Mail.

Langkah ini juga dikabarkan kembali memanaskan hubungan antara Harry dan William, yang sudah lama retak sejak sang adik memutuskan mundur dari tugas kerajaan pada 2020. William yang selama ini dikenal sangat patuh pada protokol kerajaan dan saran pemerintah, disebut merasa kesal atas langkah adiknya yang dinilai terburu-buru dan di luar jalur resmi.

“William jelas akan terganggu dengan keputusan tersebut. Ia selalu mengikuti arahan resmi terkait keamanan dan diplomasi. Sementara Harry tampaknya memilih jalannya sendiri yang membuatnya terlihat ingin mendahului kakaknya dalam hal dukungan terhadap isu-isu global,” ujarnya.

Belum ada tanggapan langsung dari pihak Istana Kensington maupun dari William terkait kunjungan Harry ke Ukraina. Namun, langkah ini diyakini kembali memperdalam jurang hubungan antara dua pangeran yang dulu dikenal sangat dekat tersebut.

Kunjungan Harry ke zona konflik ini memang mencerminkan kepeduliannya terhadap isu-isu veteran dan kemanusiaan, namun kontroversi yang menyertainya kembali menyoroti ketegangan internal dalam keluarga kerajaan yang tampaknya belum kunjung reda.

(nnz)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *