Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Rusia Gelar Karpet Merah Jika Negara-negara NATO Ingin Gabung BRICS



loading…

Presiden Rusia Vladimir Putin bersanding dengan Presiden China Xi Jinping berfoto bersama sebelum sesi format Outreach KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis (24/10). FOTO/AP

JAKARTABRICS menggelar karpet merah untuk menyambut negara-negara NATO untuk bergabung dengan aliansi ini. Perkembangan ini dapat menyebabkan perubahan paradigma di sektor keuangan global jika negara-negara Barat bergabung dengan blok ini.

Tarik-menarik antara negara-negara berkembang dan negara-negara Barat yang maju telah berjalan dengan kecepatan penuh setelah blok tersebut memulai agenda dedollarisasi.

Gedung Putih menjatuhkan sanksi kepada Rusia sejak 2022 karena menginvasi Ukraina. Namun, Rusia melewati sanksi tersebut dengan menjual minyak mentah dengan harga diskon kepada anggota BRICS.

Bahkan Arab Saudi membeli minyak Rusia dari anggota BRICS dengan harga yang lebih murah dan menyalurkannya ke seluruh Eropa, yang sebagian besar adalah anggota NATO.

Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov menyindir Barat yang tidak mengizinkan negara-negara anggotanya untuk bergabung dengan aliansi lain.

“Anda bersama kami atau melawan kami. Kondisi seperti itu tidak ada di BRICS dan setiap negara bebas mengajukan permohonan keanggotaan, termasuk anggota NATO,” ujarnya dikutip dari Watcher Guru, Senin (4/11/2024).

Peskov menegaskan bahwa BRICS tidak akan menempatkan hambatan seperti yang dilakukan oleh Barat dan NATO dalam hal keanggotaan.

“Kebijakan ‘bergabung dengan kami atau melawan kami’ tidak berlaku di BRICS,” tandasnya.

“Ini adalah kondisi yang mereka sukai di NATO, di Uni Eropa, apakah Anda bersama Uni Eropa atau dengan Rusia, apakah Anda di BRICS atau NATO. Namun di BRICS, tidak ada yang mengatakan hal-hal seperti itu, dan ini membuat organisasi ini semakin menarik,” katanya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *