Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Respons AS Soal Keputusan Indonesia Merapat ke BRICS yang Dipimpin Rusia-China



loading…

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir menanggapi, soal keputusan Indonesia yang ingin bergabung dengan BRICS. Foto/Dok

JAKARTAAmerika Serikat atau AS menghargai keputusan Indonesia untuk bergabung dengan keanggotaan kelompok kerja sama yang terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau BRICS . Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir mengatakan bahwa untuk bergabung dengan BRICS merupakan keputusan yang harus ditentukan oleh pemerintah dari negara itu sendiri.

“Dan kami mempunyai banyak mitra dan teman yang sudah menjadi anggota BRICS. Oleh karena itu, masing-masing negara harus mengambil keputusannya sendiri, dan kami menghormatinya,” kata Dubes Kamala dalam jumpa pers di Kedubes AS, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Dubes Kamala mengungkapkan, bahwa Amerika dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam banyak organisasi multilateral, di antaranya APEC dan juga G20.

“Dan kita bekerja sama dengan Indonesia di ASEAN, kita bekerja di semua badan PBB, Dewan Hak Asasi Manusia ketika Indonesia bertugas di dewan tersebut, Dewan Keamanan PBB ketika Indonesia menjadi anggota. Jadi kami bekerja di seluruh organisasi multilateral. Dan kami menyambut baik kolaborasi Indonesia dengan kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengungkapkan, komitmen Indonesia untuk menjadi anggota BRICS sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Indonesia-Brazil Business Forum, de Janeiro, Brasil, pada Minggu (17/11/2024).

Prabowo juga menyampaikan dukungannya terhadap peran Brasil sebagai salah satu anggota kunci BRICS, sebuah organisasi ekonomi yang semakin berpengaruh dalam kancah global.

“Saya telah mengirim Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan, hanya sehari setelah kabinet saya dilantik. Indonesia ingin bergabung dengan Brasil dan negara anggota BRICS lainnya,” ungkapnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *