Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

PLN Butuh Investasi Rp3.774 Triliun untuk Bangun Jaringan Transmisi Kota



loading…

PLN memetakan kebutuhan pembangunan jaringan transmisi sepanjang lebih dari 63.000 kilometer (km) untuk mengatasi ketidaksesuaian antara lokasi sumber energi terbarukan (EBT) dan pusat permintaan energi. Foto/Dok

JAKARTA – PT PLN (Persero) memetakan kebutuhan pembangunan jaringan transmisi sepanjang lebih dari 63.000 kilometer (km) hingga 2040. Hal ini untuk mengatasi ketidaksesuaian antara lokasi sumber energi terbarukan (EBT) dan pusat permintaan energi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, total investasi yang dibutuhkan untuk proyek tersebut mencapai USD235 miliar atau setara Rp3.774 triliun (kurs Rp16.060 per USD) hingga tahun 2040.

“Untuk itu, kami perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, dengan memastikan proyek-proyek ini bankable, feasible dan memiliki risiko yang dikelola dengan baik,” ujar Darmawan melalui keterangan pers, Minggu (16/2/2025).

“Tanpa jaringan transmisi ini, tidak ada cara untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan kita. Tidak ada transisi tanpa transmisi,” paparnya.

PLN juga tengah mengeksplorasi teknologi mutakhir seperti smart grid dan energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi bersih di masa depan. “Teknologi akan menjadi kunci, tetapi tanpa semangat kolaborasi, tidak ada jalan maju. Bersama-sama, kita bisa mengatasi semua tantangan ini dan mencapai misi besar ini,” beber dia.

Darmawan menekankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara dalam mewujudkan transisi energi. Kolaborasi investasi dari segala sektor diyakini akan mampu mempercepat pencapaian target swasembada energi.

“Tantangan perubahan iklim adalah tantangan global. Tidak bisa diselesaikan dengan solusi lokal. Dibutuhkan kolaborasi kebijakan, strategi, inovasi teknologi, dan investasi bersama. Dengan ini, kita bisa mengubah Indonesia menjadi pemimpin dalam transisi energi dunia,” ucapnya.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *