Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kembali Untung usai Digerus Sanksi Barat, Gazprom Raup Rp245,6 Triliun



loading…

Perusahaan raksasa energi Rusia, Gazprom kembali membukukan laba pada 2024, setelah tahun sebelumnya menelan kerugian pertama dalam lebih dari dua dekade. Foto/Dok

JAKARTA – Perusahaan raksasa energi Rusia, Gazprom kembali membukukan laba pada 2024, setelah tahun sebelumnya menelan kerugian pertama dalam lebih dari dua dekade. Peningkatan ini dikaitkan dengan lonjakan ekspor gas ke negara-negara seperti China.

Kenaikan ekspor gas bersamaan dengan dinamika harga yang menguntungkan menjadi pendorong utama pertumbuhan keuangan, kata pihak perusahaan seperti dilansir RT.

Gazprom yang pernah menjadi pemasok gas utama ke Uni Eropa (UE), secara dramatis mengurangi ekspornya ke wilayah itu pada tiga tahun lalu menyusul sanksi terkait Ukraina yang diberlakukan oleh Barat dan sabotase pipa Nord Stream .

Pangsa Rusia dari impor gas pipa Uni Eropa turun dari lebih dari 40% pada tahun 2021 menjadi sekitar 11% pada tahun 2024. Laba bersih Gazprom sepanjang 2024 sebesar 1,2 triliun rubel (USD14,76 miliar) setara Rp245,6 triliun, didorong oleh peningkatan bisnis gas dan meningkatnya pendapatan bunga dari investasi keuangan dalam bisnis gasnya dan peningkatan pendapatan bunga dari investasi keuangan.

“Gazprom telah memperkuat posisinya di sejumlah indikator keuangan utama pada tahun 2024, menegaskan efektivitas dan ketahanan model bisnisnya,” kata Wakil CEO Gazprom, Famil Sadygov yang mengomentari kinerja perusahaan.

Sadygov mengaitkan peningkatan kinerja dengan meningkatnya ekspor gas ke negara-negara seperti China, dan pendapatan bunga yang lebih tinggi.

Gazprom yang pernah menjadi perusahaan paling berharga di Rusia, terpaksa menelan rekor kerugian tahun lalu seiring anjloknya penjualan ke UE, yang pernah menjadi pasar utamanya. Perusahaan melaporkan kerugian bersih USD6,8 miliar untuk tahun 2023, pertama kalinya sejak 1999.

Kondisi tersebut sangat kontras dengan laba bersih sebesar USD13,2 miliar yang tercatat pada tahun 2022. Sementara itu pada tahun 2024, pendapatan Gazprom Group – yang mencakup bisnis gas, minyak, dan tenaga listrik – melonjak 25% menjadi 10,7 triliun rubel (USD130,8 miliar) untuk menjadikannya hasil tertinggi kedua perusahaan sepanjang tercatat.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *