Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

IMF Sebut Pengangguran di Indonesia Tembus 5%, Istana: Justru Turun



loading…

Istana menepis proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebut tingkat pengangguran di Indonesia tembus 5%. Foto/Dok

JAKARTAIstana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menanggapi proyeksi Dana Moneter Internasional ( IMF ) yang menyebut tingkat pengangguran di Indonesia tembus 5%.Menurutnya, laporan yang diberikan oleh IMF berbeda dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang justru menyebut angka pengangguran di Tanah Air mengalami penurunan.

“Kalau menurut data dari BPS terbaru, angka pengangguran terbuka justru turun,” kata Hasan di Kantor PCO, Selasa (3/6/2025).

Hasan menjelaskan sampai pada awal Juni angka pengangguran terbuka itu turun dari 4,82% ke 4,76%. Sedangkan angka pekerja penuh waktu itu naik dari 65,6% nenjadi 66,2%. “Itu artinya angka pengangguran orang-orang yang benar-benar nganggur itu turun,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Juta Orang di Indonesia Masih Jadi Pengangguran, Kemnaker Ungkap 2 Masalah Utamanya

Lebih lanjut Ia mengatakan, banyak indikator yang menunjukkan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Akan tetapi, Ia mengklaim lapangan kerja baru terbuka dan lebih banyak peluangnya.

“Jadi sejauh ini indikator-indikator yang seperti ini, kita masih cukup baik. Dan masih cukup untuk membuat bangsa kita optimis. Dan ke depan tentu pemerintah akan mengluarkan berbagai kebijakan-kebijakan,” jelasnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *