Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ancaman PHK Masih Menghantui RI, Menaker Sebut PR Kita Semua



loading…

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui pemutusan hubungan kerja (PHK) masih menghantui sejumlah sektor industri di Tanah Air. Foto/Dok

JAKARTAMenteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui pemutusan hubungan kerja ( PHK ) masih menghantui sejumlah sektor industri di Tanah Air. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi nasional.

Dia mencatat, makro ekonomi dalam negeri masih dalam volatile alias tak stabil. Sementara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dituntut melakukan terobosan agar mencegah terjadinya PHK massal.

“Kondisi saat ini sangat volatile (tak stabil), ini tak main-main. Harapan publik kepada kementerian Ketenagakerjaan untuk bisa berbuat banyak atas berbagai tantangan yang ada sangatlah besar, itu PR (pekerjaan rumah) kita semua,” ujar Yassierli saat acara Halalbihalal Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Selain potensi PHK, Yassierli menyebut daya saing dan produktivitas industri juga masih rendah. Lalu, angka pengangguran yang masih besar, serta keserasian atau link and match antara sistem pendidikan dengan dunia kerja juga menjadi tantangan.

“Kita punya PR menghadirkan regulasi yang lebih berkeadilan, selain itu ada PR outlook (Kemnaker) ke depan, memperkuat riset, memiliki badan, penataan organisasi, reformasi birokrasi, data informasi, siap kerja dan seterusnya,” paparnya.

Selama enam bulan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Yassierli optimistis, masih banyak yang dapat dilakukan untuk membangun sistem dan menata organisasi Kemnaker yang lebih baik lagi.

“Saya dan Wamen jelang 6 bulan mengabdi, kami bersyukur dapat bekerja sama berkat dukungan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya dan Pratama, rasanya banyak sudah dilakukan bersama, tapi kita tak boleh puas,” ucap dia.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *