Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Diancam Dibunuh Wapresnya, Presiden Marcos Jr: Saya Bersumpah Akan Melawan



loading…

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr bersumpah akan melawan wapresnya Sara Duterte yang mengancam akan membunuhnya. Foto/X/@pnagovph

MANILA – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menggambarkan ancaman publik oleh wakil presiden untuk membunuhnya oleh seorang pembunuh sebagai rencana kriminal.

Dia pun bersumpah untuk melawan ancaman pembunuhan itu. Respons tersebut makin memanaskan dalam pertikaian yang akan datang antara dua pemimpin tertinggi negara itu.

Wakil Presiden Sara Duterte mengatakan dalam sebuah konferensi pers daring bahwa dia telah menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh presiden, istrinya, dan juru bicara DPR jika dia sendiri terbunuh, dalam ancaman yang dia peringatkan bukan lelucon.

Polisi dan militer nasional segera meningkatkan keamanan presiden, dan departemen kehakiman mengatakan akan memanggil wakil presiden untuk penyelidikan. Dewan Keamanan Nasional mengatakan mereka menganggap ancaman itu sebagai masalah keamanan nasional.

Wakil presiden, seorang pengacara, kemudian mencoba menarik kembali pernyataannya dengan mengatakan itu bukan ancaman yang sebenarnya tetapi ekspresi kekhawatiran tentang keselamatannya sendiri atas ancaman yang tidak disebutkan.

“Mengapa saya harus membunuhnya jika bukan untuk membalas dendam dari kubur? Tidak ada alasan bagi saya untuk membunuhnya. Apa manfaatnya bagi saya?” kata Sara Duterte kepada wartawan.

Namun, Marcos Jr memilih melawannya. “Rencana kriminal itu tidak boleh dibiarkan begitu saja,” kata Marcos dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, tanpa menyebut nama Sara Duterte, dilansir ABC News. “Saya akan melawannya.”

“Sebagai negara demokrasi, kita perlu menegakkan supremasi hukum,” kata Marcos.

Marcos mencalonkan diri bersama Sara Duterte sebagai calon wakil presidennya dalam pemilihan umum Mei 2022 dan keduanya menang telak dalam kampanye yang menyerukan persatuan nasional. Di Filipina, kedua posisi tersebut dipilih secara terpisah.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *