loading…
Para seniman menggelar pertunjukan tari Ardah di Diriyah, Riyadh, Arab Saudi, pada 22 Februari 2025. Foto/Xinhua/Luo Chen
Data itu menurut laporan yang dirilis Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) awal bulan ini.
Ukraina adalah negara pengimpor senjata utama terbesar di dunia selama lima tahun terakhir, menyumbang 8,8% dari impor global, dengan impor senjatanya meningkat hampir 100 kali lipat dibandingkan dengan periode 2015 hingga 2019, ungkap SIPRI.
Negara-negara di Timur Tengah menerima bagian terbesar kedua dari ekspor senjata AS pada tahun 2020–24, yaitu 33%, sementara Arab Saudi menerima 12% dari transfer senjata AS, menjadikannya negara penerima terbesar ekspor senjata Amerika pada tahun 2020–2024.
Qatar menyumbang 7,7% dari total ekspor senjata AS dan Kuwait 4,4%, sehingga keduanya masuk dalam 10 negara penerima teratas AS.
Israel merupakan negara penerima ekspor senjata AS terbesar ke-11 pada tahun 2020–24 dengan pangsa 3,0%.
Baik Maroko maupun Aljazair mengalami penurunan impor senjata, Aljazair sebesar 73% dan Maroko sebesar 26%, demikian laporan SIPRI.
Ditambahkannya, berdasarkan pengiriman yang tertunda, impor senjata Maroko diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Ditemukan pula lima eksportir senjata terbesar pada tahun 2020-2024 adalah Amerika Serikat, Prancis, Rusia, China, dan Jerman.
Tiga negara menyumbang hampir setengah dari seluruh ekspor senjata Jerman: Ukraina (19%), Mesir (19%), dan Israel (11%).
Lebih dari setengah impor senjata Timur Tengah berasal dari AS, 52%. Pemasok terbesar berikutnya ke kawasan tersebut adalah Italia yang menyumbang 13% impor senjata regional, Prancis 9,8% dan Jerman sebesar 7,6%.
(sya)
