Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

70.000 Warga Gaza Utara Berisiko Kelaparan dan Kehausan yang Mematikan



loading…

Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu menerima makanan yang didistribusikan organisasi bantuan di Gaza pada 18 November 2024. Foto/Hassan Jedi/Anadolu Agency

GAZA – Sumber Pertahanan Sipil Palestina di Jalur Gaza melaporkan 70.000 warga sipil di Jalur Gaza utara berisiko kelaparan dan kehausan yang mematikan jika mereka selamat dari serangan Israel yang gencar.

Situasi mengerikan itu terjadi di tengah pengepungan intensif yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengonfirmasi lebih dari 65.000 warga Palestina menderita kondisi tidak manusiawi di Jalur Gaza utara akibat pemboman Israel yang terus berlanjut dan perampasan kebutuhan dasar untuk hidup.

Pernyataan tersebut merujuk pada “skala kematian, kehancuran, dan perampasan”, dengan menekankan, “Warga sipil harus dapat menerima bantuan kemanusiaan yang mereka butuhkan, di mana pun mereka berada. Semua ini diwajibkan oleh hukum humaniter internasional.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengumumkan mereka telah gagal dalam tiga kali upaya untuk mengerahkan tim medis internasional ke Rumah Sakit Kamal Adwan dan Al-Awda di Provinsi Gaza utara, setelah rezim pendudukan Israel menolak masuknya mereka.

WHO berencana mengirim misi baru dalam beberapa hari mendatang untuk mengirimkan pasokan medis vital dan mengangkut 10.000 liter bahan bakar.

Sementara itu, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) telah mengirimkan pasokan medis untuk mengobati kekurangan gizi akut.

Program Pangan Dunia telah mengangkut 200 metrik ton makanan untuk membantu populasi yang terkena dampak di utara dan selatan Jalur Gaza.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *