Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya



loading…

Benazir Bhutto merupakan salah satu pemimpin Pakistan yang kharismatik. Foto/X/@AyazBuriroPPP

ISLAMABAD – Benazir Bhutto merupakan Perdana Menteri Pakistan yang menjabat sejak tahun 1993 hingga 1996. Sosoknya mulai dikenal setelah menyandang predikat sebagai PM wanita pertama di Pakistan dan bahkan dalam sejarah umat Muslim.

Sebagai salah satu tokoh politik dunia yang beragama Islam, banyak pihak mempertanyakan aliran kepercayaan yang dimilikinya, apakah Bhutto adalah seorang Muslim Sunni atau Syiah? Pertanyaan itu muncul lantaran latar belakang keluarganya yang cukup berseberangan.

Benazir lahir pada 21 Juni 1953 di Karachi dari keluarga Bhutto yang berpengaruh di Sindh. Ayahnya, Zulfikar Ali Bhutto, adalah seorang Sunni dan pendiri Partai Rakyat Pakistan (PPP), serta pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan.

Sedangkan Ibunya, Nusrat Ispahani, berasal dari keluarga Syiah Iran dan merupakan seorang Syiah sebelum menikah dengan Zulfikar.

Dalam autobiografinya, Benazir menyebut bahwa ibunya yang mengajarkan ritual-ritual doa kepadanya, namun tidak secara eksplisit menyatakan afiliasi mazhabnya sendiri.

Kepercayaan Spiritual Benazir Bhutto

Dalam wawancara tahun 2002 dengan The Guardian, Benazir menggambarkan dirinya sebagai penganut cabang Sufi dari Islam Sunni. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki pendekatan spiritual yang lebih inklusif dan mungkin menggabungkan elemen-elemen dari berbagai tradisi Islam.

Penulis biografinya, Allen, menyebut bahwa Benazir memiliki keyakinan religius yang tulus meskipun tidak ortodoks, dan sering menggunakan ungkapan “inshallah” dalam percakapan sehari-hari.

Dalam konteks politik Pakistan yang sensitif terhadap isu sektarian, afiliasi mazhab Benazir menjadi topik yang penting. Beberapa kelompok ekstremis Sunni menentang kepemimpinannya karena keyakinan bahwa perempuan tidak seharusnya memimpin, dan karena mereka menganggapnya sebagai seorang Syiah.

Meskipun demikian, Benazir jarang membahas secara terbuka afiliasi mazhabnya, mungkin untuk menjaga persatuan di tengah masyarakat yang beragam. Sebagai pemimpin PPP, ia berusaha mengedepankan agenda sekuler dan demokratis, yang menekankan pada persatuan nasional di atas perbedaan sektarian.

Pernikahannya dengan Asif Ali Zardari, yang berasal dari keluarga Syiah, juga menunjukkan pendekatan inklusif terhadap perbedaan mazhab.

Baca Juga: Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *