Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Profil Benazir Bhutto, PM Wanita Pertama Pakistan yang Tewas Dibom dan Diterjang Peluru



loading…

Benazir Bhutto, PM wanita pertama Pakistan yang tewas dalam serangan bom saat kampanye Pemilu. Foto/Ilustrasi SINDO News

JAKARTA – Benazir Bhutto adalah perdana menteri (PM) wanita pertama Pakistan dan juga di dunia Muslim. Nasibnya tragis karena tewas oleh serangan bom dan terjangan peluru saat kampanye Pemilu.

Sosok Benazir Bhuto muncul sebagai pendobrak politik dan konservatisme yang menancap kuat di tanah Pakistan.

Dia bukan sekadar simbol kemajuan, tapi juga korban tragis dari pertarungan kekuasaan antara demokrasi dan dominasi militer.
Hidupnya bagaikan mozaik antara harapan, pengkhianatan, dan darah.

Baca Juga: Perang Makin Panas, Giliran India Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Pakistan

Profil Benazir Bhutto

Lahir pada 21 Juni 1953 di Karachi, Benazir adalah anak sulung dari Zulfikar Ali Bhutto, perdana menteri Pakistan yang dihukum gantung oleh junta militer pada 1979.

Pendidikan internasionalnya—Harvard (Radcliffe College) dan Oxford—membentuk dirinya menjadi politisi cerdas dengan pemahaman tajam soal Barat dan Timur.

Sejak muda, dia ditakdirkan tidak hanya menjadi pewaris politik ayahnya, tapi juga mewarisi musuh-musuhnya.

PM Wanita Pertama Dunia Islam

Pada 1988, di usia 35 tahun, Benazir memecahkan tabu: dia menjadi perdana menteri wanita pertama di negara mayoritas Muslim.

Di tengah tekanan dari elite militer dan kelompok Islamis, dia membawa angin segar—mendorong kesehatan ibu dan anak, kebebasan pers, dan kebijakan ekonomi moderat.

Namun, masa pemerintahannya tidak lepas dari tuduhan korupsi, dan dua kali dia dilengserkan sebelum menyelesaikan masa jabatan (1988–1990 dan 1993–1996), diduga akibat konspirasi yang melibatkan militer dan pengadilan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *