Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dorong Ekonomi Inklusif untuk Indonesia Emas 2045



loading…

Angkie Yudistia Raih Penghargaan Inclusive Women Leaders With Disabilities. FOTO/MNC Media

JAKARTA – Staf Khusus Presiden RI periode 2019–2024, Angkie Yudistia , kembali menerima penghargaan bergengsi dalam kategori “Inclusive Women Leaders With Disabilities” dari Elshinta Award. Penghargaan ini menjadi pencapaian ke-23 dalam kariernya sebagai pejuang inklusivitas di Indonesia.

Bersamaan dengan penghargaan tersebut, Angkie juga hadir sebagai narasumber dalam Sarasehan Menuju Indonesia Emas 2045, yang digelar di Antara Heritage Center, Jakarta, untuk berbagi wawasan tentang peran ekonomi inklusif dalam mewujudkan kesejahteraan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Dalam talkshow tersebut, Angkie menegaskan bahwa ekonomi inklusif bukan sekadar kebijakan sosial, tetapi strategi utama pembangunan nasional.

“Ketika semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, maka kesejahteraan bukan hanya menjadi mimpi, tetapi kenyataan,” ujar Angkie, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Menurutnya, ekonomi inklusif harus memastikan bahwa kelompok rentan—termasuk penyandang disabilitas, perempuan kepala keluarga, dan pekerja informal—memiliki akses setara terhadap peluang ekonomi.

“Kelompok rentan bukan sekadar penerima manfaat, tetapi juga pelaku pembangunan. Kita harus menciptakan ekosistem yang memungkinkan mereka berdaya dan mandiri secara ekonomi,” tambahnya.

Angkie juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mengakselerasi ekonomi inklusif, terutama melalui inovasi dan teknologi.

“Generasi muda memiliki akses luas ke teknologi dan informasi yang dapat digunakan untuk menciptakan solusi inklusif. Kesadaran sosial yang tinggi di kalangan mereka membuka peluang untuk membangun ekonomi yang lebih berkeadilan,” jelasnya.

Menurut Angkie, untuk menjadikan Indonesia Emas 2045 sebagai kenyataan, ekonomi inklusif harus menjadi prioritas nasional.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *