Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Waspadai Microsleep Saat Berkendara Motor!



loading…

Microsleep adalah ancaman nyata yang mengintai setiap pengendara sepeda motor yang memaksakan diri dalam kondisi lelah. Foto: Sindonews

JAKARTA – Jalanan adalah medan berbahaya, dan bagi para pengendara sepeda motor, kewaspadaan dan kondisi fisik prima adalah harga mati. Sekecil apapun gangguan konsentrasi dapat berujung pada tragedi yang tak terbayangkan.

Di antara berbagai ancaman di jalan raya, microsleep muncul sebagai musuh tak terlihat, menyerang tanpa ampun dan berpotensi merenggut nyawa dalam sekejap mata.

Bayangkan, dalam sepersekian detik, kendali atas kemudi lenyap. Pengendara terlelap dalam tidur singkat yang mematikan, sementara sepeda motor terus melaju tanpa arah, menjadi bom waktu yang siap meledak. Inilah kengerian microsleep, kondisi tertidur sekejap yang sangat berbahaya bagi siapapun yang berada di balik setang motor.

“Pengendara sepeda motor sering berpikir saat rasa kantuk melanda, bisa dilawan dengan meminum kopi atau yang mengandung kafein saja. padahal microsleep datang tanpa bisa ditahan ketika tubuh sudah terlalu lelah. Ini bukan soal malas atau tidak fokus, tapi respons biologis yang otomatis,” tegas Agus Sani, Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati.

Kata-kata ini bagai alarm yang mengingatkan bahwa kopi dan kafein hanyalah penunda sesaat, bukan solusi hakiki melawan kelelahan ekstrem.

Bahaya Ganda bagi Pengendara Motor

Ancaman microsleep bagi pengendara motor jauh lebih besar dibandingkan bagi pengemudi mobil. Ketiadaan lapisan pelindung tambahan seperti sabuk pengaman dan airbag membuat pengendara motor lebih rentan terhadap cedera parah atau kematian saat terjadi kecelakaan akibat hilang kendali. Tubuh terpapar langsung dengan kerasnya benturan, menjadikan setiap detik kelalaian sebagai pertaruhan nyawa.

Benteng Pertahanan: Cara Jitu Menghindari Microsleep di Jalan

Namun, bahaya microsleep bukanlah tak terhindarkan. Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, para pengendara motor dapat membangun benteng pertahanan yang kokoh:

1. Tidur Cukup: Investasi Keselamatan yang Tak Ternilai

Sebelum memacu kuda besi, pastikan tubuh telah mendapatkan istirahat yang cukup, idealnya 7-9 jam tidur berkualitas. Ini adalah fondasi utama untuk mencegah microsleep.

Jangan pernah memaksakan tubuh untuk tetap aktif berkendara jika kondisi fisik belum pulih sepenuhnya, terutama jika perjalanan jauh sudah menanti di depan mata. Kelelahan adalah musuh utama konsentrasi.

2. Istirahat Teratur: Jeda Setiap 2 Jam adalah Harga Mati

Setelah setiap dua jam berkendara tanpa henti, berikan tubuh dan pikiran Anda kesempatan untuk beristirahat sejenak. Menepi di tempat yang aman, regangkan otot-otot yang tegang, minum air putih untuk menjaga hidrasi, dan biarkan pikiran kembali segar.

Jeda singkat ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan otak yang menjadi pemicu utama microsleep.

3. Kenali Alarm Tubuh: Jangan Abaikan Sinyal Peringatan Dini

Tubuh seringkali memberikan sinyal peringatan sebelum microsleep menyerang. Kepala terasa berat, mata sering berkedip tak terkendali, menguap berulang kali, atau kesulitan mengingat kejadian beberapa detik sebelumnya adalah alarm keras yang tak boleh diabaikan.

Jika sinyal-sinyal ini muncul, segera menepi dan beristirahatlah. Jangan pernah meremehkan bisikan kelelahan tubuh Anda.

4. Variasi Rute dan Interaksi: Lawan Kebosanan yang Membius

Rute perjalanan yang monoton dan lurus tanpa akhir dapat memicu rasa kantuk dan menurunkan kewaspadaan. Jika memungkinkan, variasikan rute perjalanan Anda.

Jika Anda tidak berkendara sendiri, ajaklah teman yang dibonceng untuk berinteraksi dan menjaga suasana tetap hidup. Namun, tetap prioritaskan konsentrasi penuhpadajalan.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *