Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tragedi Polisi Tidur Raksasa di Klaten! Viral, Makan Korban, Akhirnya Rata dengan Tanah!



loading…

Pembangunan fasilitas jalan harus mematuhi standar dan regulasi yang berlaku untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Foto: TikTok/AreaJogja

KLATEN – Sebuah pemandangan menggelikan sekaligus mengerikan viral di jagat maya: polisi tidur dengan ketinggian tak wajar menjulang di jalur lambat Jalan Pemuda, Klaten, tepat di depan kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Klaten. Bukan hanya satu, melainkan empat baris polisi tidur raksasa yang berjejer rapat, menjadi mimpi buruk bagi setiap pengendara yang melintas.

Setelah menuai keluhan dan dikabarkan kerap memicu kecelakaan, “monster aspal” ini akhirnya dihancurkan, menyisakan tanya tentang siapa yang bertanggung jawab atas pembangunannya yang melanggar aturan.

Bak Sedang Mengikuti Ujian Off-road

Jalan Pemuda, Klaten, Jawa Tengah, mendadak menjadi panggung drama jalanan yang mencuri perhatian jutaan pasang mata di media sosial. Bukan parade budaya atau festival meriah, melainkan penampakan empat baris polisi tidur yang menjulang angkuh, menantang setiap kendaraan yang berani melintas. Ketinggiannya yang tak lazim membuat pengendara harus mengerahkan segala kemampuan mengemudi, bak sedang mengikuti ujian off-road dadakan di tengah kota.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @areajogja memperlihatkan dengan jelas betapa sulitnya menaklukkan “benteng aspal” ini. Motor meraung kesakitan, mobil terayun hebat, bahkan bentor (becak motor) pun menyerah, membutuhkan uluran tangan pengguna jalan lain untuk didorong melewati rintangan yang tak masuk akal ini.

Ironisnya, dalam video yang sama, terlihat seorang pengendara motor yang lengah, melaju kencang tanpa menyadari keberadaan polisi tidur raksasa ini, nyaris mencium aspal sebelum akhirnya berhasil mengendalikan kendaraannya.

“Polisi tidur di jalur lambat depan Pemkab Klaten yang viral di sosial media karena memiliki ketinggiannya yang diluar batas kewajaran,” demikian keterangan yang menyertai unggahan video tersebut, menyiratkan kejanggalan yang dirasakan oleh banyak orang.

Usut punya usut, pembangunan polisi tidur yang kontroversial ini ternyata memiliki tujuan mulia: memaksa pengendara melambatkan laju kendaraan karena terdapat persimpangan berbahaya di dekatnya. Dikhawatirkan, tanpa adanya “penghadang” ini, kecelakaan antara kendaraan yang keluar dari gang dan yang melaju di jalur lambat akan menjadi pemandangan sehari-hari. Namun, implementasinya yang ekstrem justru menuai petaka.

Setelah gelombang keluhan membanjiri media sosial dan mungkin juga telinga pihak berwenang, drama polisi tidur raksasa ini akhirnya mencapai klimaks.

Sejumlah pekerja terlihat berjuang meratakan “monster aspal” itu menggunakan mesin penghancur, mengakhiri mimpi buruk para pengendara yang selama ini harus berjibakumelintasinya.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *