Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Toyota Bantah Rumor Akuisisi, Neta Auto Terancam Bangkrut?



loading…

Dealer Neta di Indonesia tetap beroperasi dan berjualan seperti biasa. Foto: Neta Indonesia

JAKARTA – Produsen kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok, Neta Auto, berada di ambang kebangkrutan setelah berbulan-bulan mengalami gejolak finansial dan upaya penyelamatan yang gagal, dengan spekulasi mengenai potensi pengambilalihan oleh Toyota kini secara tegas dibantah.

Neta, yang didirikan pada tahun 2014 oleh Hozon New Energy Auto, telah menghadapi krisis keuangan sejak pertengahan tahun 2024, yang mengakibatkan penghentian produksi, pemutusan hubungan kerja karyawan, dan upaya keras mencari investasi eksternal.

Pada Februari 2025, rencana pendanaan putaran E senilai hingga 4,5 miliar yuan gagal ketika investor utama, yang didukung oleh dana dari negara anggota BRICS, menarik diri setelah persyaratan kunci – dimulainya kembali produksi dan investasi yang sesuai – tidak terpenuhi.

Pabrik Neta di Tongxiang sempat dibuka kembali sebentar pada Januari, namun kekurangan suku cadang menghalangi dimulainya kembali produksi, menggagalkan kesepakatan dan semakin mengikis kepercayaan investor.

Valuasi Neta telah anjlok sebesar 80% sejak tahun 2023, dengan proposal kepemilikan 50% pada awal tahun 2025 hanya menilai perusahaan tersebut sebesar 6 miliar yuan.

Investor awal utama, termasuk 360 Security Technology, telah menarik dukungan mereka, dan Neta telah mengakumulasikan kerugian selama tiga tahun sebesar 18,3 miliar yuan serta berutang kepada pemasok sebesar 6 miliar yuan.

Menurut laporan dari carnewschina.com, divisi Toyota di China telah membantah keras segala rencana akuisisi, dengan menyatakan, “Kami belum pernah mendengar masalah ini.”

Baca Juga: Toyota Siap Akuisisi Neta untuk Memperkuat Pasar China

Tanpa adanya upaya penyelamatan yang terlihat, Neta menghadapi tantangan hukum dan finansial yang semakin meningkat, termasuk potensi denda di Thailand karena gagal memenuhi target produksi yang terkait dengan subsidi pemerintah.

Neta Auto juga beroperasi di Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, operasional Neta tetap berjalansepertibiasa.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *