Tempuh 1.000 Km, Isi Daya 9 Menit


loading…

Baterai solid-state 600-mile Samsung adalah terobosan besar yang berpotensi mengubah lanskap industri EV. Foto: Samsung

JAKARTA – Samsung mengguncang dunia otomotif dengan mengumumkan baterai solid-state 600-mile (sekitar 965 kilometer) yang revolusioner di acara SNE Battery Day 2024 belum lama ini.

Baterai tersebut digadang-gadang mampu mengatasi hambatan utama adopsi mobil listrik (EV): jarak tempuh dan waktu pengisian daya yang terbatas.

Baterai Solid-State: Lompatan Besar dalam Teknologi EV

Baterai Solid-State Samsung Game Changer Mobil Listrik: Tempuh 1.000 Km, Isi Daya 9 Menit

Baterai solid-state berbeda dari baterai lithium-ion konvensional yang umum digunakan dalam EV saat ini. Dengan mengganti elektrolit cair dengan elektrolit padat, Samsung meningkatkan kepadatan energi baterai secara signifikan, menjadikannya lebih efisien dan aman.

“Dengan mengganti elektrolit cair yang ditemukan pada baterai lithium-ion tradisional dengan yang padat, Samsung telah meningkatkan kepadatan energi menjadi 500 watt-jam (Wh) per kilogram (kg), kira-kira dua kali lipat dari kapasitas baterai EV biasa,” tulis keterangan resmi mereka.

Fitur Unggulan Baterai Samsung

1. Jarak Tempuh 600 Mil (965 km): Baterai ini diklaim mampu memberikan jarak tempuh yang jauh lebih panjang daripada baterai lithium-ion saat ini, menghilangkan kecemasan akan kehabisan daya di tengah perjalanan.

2. Waktu Pengisian Daya 9 Menit: Bayangkan mengisi daya baterai mobil Anda hingga 80% hanya dalam waktu 9 menit! Ini jauh lebih cepat daripada mobil listrik tercepat saat ini yang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.

3. Masa Pakai Hingga 20 Tahun: Baterai solid-state Samsung diklaim memiliki masa pakai hingga 20 tahun, jauh melebihi baterai lithium-ion yang umumnya bertahan sekitar 12-15 tahun.

4. Ukuran dan Berat yang Lebih Kecil: Baterai ini lebih kecil dan lebih ringan dari baterai lithium-ion, meningkatkan efisiensi dan performa kendaraan.

Tantangan dan Kekhawatiran

Meskipun menjanjikan, baterai solid-state masih menghadapi beberapa tantangan:

1. Biaya Produksi Tinggi: Saat ini, biaya produksi baterai solid-state masih lebih tinggi daripada baterai lithium-ion.

2. Skalabilitas Produksi: Memproduksi baterai solid-state dalam skala besar masih merupakan tantangan teknis yang perlu diatasi.

3. Performa di Dunia Nyata: Kinerja baterai dalam berbagai kondisi, seperti suhu ekstrem atau penggunaan berat, masih perlu diuji lebih lanjut.

4. Daur Ulang: Proses daur ulang baterai solid-state masih dalam tahap pengembangan.

Masa Depan Baterai Solid-State

Meskipun ada tantangan, baterai solid-state tetap menjadi masa depan teknologi EV. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan menekan biaya produksi. Kolaborasi antara berbagai perusahaan juga diharapkan dapat mempercepat adopsi baterai solid-state di pasar.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *