Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Suzuki Fronx Menggunakan Rem Tangan Mekanis, Apa Plus Minusnya Dibanding Electric Parking Brake (EPB)?


loading…

Ada alasan mengapa Suzuki Fronx menggunakan rem tangan mekanis alih-alih EPB seperti yang di Jepang. Foto: SIS

BANDUNG – Berbeda dengan versi Jepang yang memakai Electric Parking Brake (EPB), Suzuki Fronx di Indonesia menggunakan rem tangan mekanis. Ternyata ini ada alasannya sendiri.

Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan bahwa selain mengincar biaya yang lebih terjangkau, rem tangan mekanis dianggap lebih relevan dengan konsumen pengguna mobil Suzuki.

“Konsumen sudah sangat terbiasa dengan rem tangan mekanis. Buat mereka itu lebih mudah, tidak perlu ada penyesuaian lagi,” katanya di Bandung, belum lama ini.

Nah, apa saja plus minus dari Electric Parking Brake (EPB) dan rem tangan biasa (mekanis) di Suzuki Fronx?

Suzuki Fronx Menggunakan Rem Tangan Mekanis, Apa Plus Minusnya Dibanding Electric Parking Brake (EPB)?

1. Rem Tangan Biasa (Mekanis)

Rem tangan biasa adalah sistem pengereman parkir yang dioperasikan secara manual dengan menarik tuas. Sistem ini bekerja dengan mengunci roda belakang melalui kabel mekanis yang terhubung ke kampas rem.

Plus (Kelebihan):
* Sederhana dan Andal: Mekanismenya lebih sederhana dan cenderung lebih kuat dalam kondisi darurat (misalnya, saat sistem kelistrikan mobil mati).

* Biaya Perbaikan Lebih Murah: Jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan atau penggantian komponen biasanya lebih murah karena komponennya tidak serumit EPB.

* Kontrol Penuh: Pengemudi memiliki kontrol penuh terhadap seberapa kuat rem tangan ditarik, yang bisa berguna dalam situasi tertentu (misalnya, saat start di tanjakan).

* Bisa Digunakan sebagai Rem Darurat: Jika rem utama blong, rem tangan bisa digunakan untuk memperlambat atau menghentikan mobil, meskipun perlu keahlian khusus agar tidak menyebabkan selip.

* Perawatan Lebih Mudah: Perawatan umumnya hanya sebatas pemeriksaan dan penyetelan kabel.
Minus (Kekurangan):

* Membutuhkan Tenaga Fisik: Menarik tuas rem tangan membutuhkan tenaga fisik, terutama jika tegangannya keras.

* Memakan Ruang Kabin: Tuas rem tangan dapat memakan ruang di konsol tengah, membuat interior terasa kurang lapang.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *