loading…
Ada alasan mengapa Suzuki Fronx menggunakan rem tangan mekanis alih-alih EPB seperti yang di Jepang. Foto: SIS
Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan bahwa selain mengincar biaya yang lebih terjangkau, rem tangan mekanis dianggap lebih relevan dengan konsumen pengguna mobil Suzuki.
“Konsumen sudah sangat terbiasa dengan rem tangan mekanis. Buat mereka itu lebih mudah, tidak perlu ada penyesuaian lagi,” katanya di Bandung, belum lama ini.
Nah, apa saja plus minus dari Electric Parking Brake (EPB) dan rem tangan biasa (mekanis) di Suzuki Fronx?
.jpg)
1. Rem Tangan Biasa (Mekanis)
Rem tangan biasa adalah sistem pengereman parkir yang dioperasikan secara manual dengan menarik tuas. Sistem ini bekerja dengan mengunci roda belakang melalui kabel mekanis yang terhubung ke kampas rem.
Plus (Kelebihan):
* Sederhana dan Andal: Mekanismenya lebih sederhana dan cenderung lebih kuat dalam kondisi darurat (misalnya, saat sistem kelistrikan mobil mati).
* Biaya Perbaikan Lebih Murah: Jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan atau penggantian komponen biasanya lebih murah karena komponennya tidak serumit EPB.
* Kontrol Penuh: Pengemudi memiliki kontrol penuh terhadap seberapa kuat rem tangan ditarik, yang bisa berguna dalam situasi tertentu (misalnya, saat start di tanjakan).
* Bisa Digunakan sebagai Rem Darurat: Jika rem utama blong, rem tangan bisa digunakan untuk memperlambat atau menghentikan mobil, meskipun perlu keahlian khusus agar tidak menyebabkan selip.
* Perawatan Lebih Mudah: Perawatan umumnya hanya sebatas pemeriksaan dan penyetelan kabel.
Minus (Kekurangan):
* Membutuhkan Tenaga Fisik: Menarik tuas rem tangan membutuhkan tenaga fisik, terutama jika tegangannya keras.
* Memakan Ruang Kabin: Tuas rem tangan dapat memakan ruang di konsol tengah, membuat interior terasa kurang lapang.