Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sering Mogok! Indonesia Berencana Pulangkan Kereta IKN ke China



loading…

Kereta Autonomous Rapid Transit (ART). FOTO/ DOK OTORITAS IKN

SAMARINDA – Indonesia akan memulangkanKereta Autonomous Rapid Transit (ART) buatan China setelah kendaraan tersebut gagal berfungsi sepenuhnya secara otomatis saat diuji di ibu kota baru nusantara.

Seperti dilansir dari Love Borneo, sistem ART yang merupakan gabungan antara kereta api, trem, dan bus ini merupakan transportasi cerdas yang dirancang untuk bergerak secara otomatis dengan bantuan sensor dan roda karet.

Dikembangkan oleh perusahaan milik negara, China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC), kereta ini mampu beroperasi di jalur khusus atau jalan biasa.

Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otoritas IKN, Tonny Agus Setiono menyatakan, pihaknya sedang berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan RI untuk mengembalikan kereta tersebut pada tahun ini.

Uji coba ART dilaksanakan pada 12 September hingga 22 Oktober di Pusat Pemerintahan Daerah Kabupaten (KIPP) Nusantara, namun memerlukan intervensi pengemudi dalam situasi darurat dan tidak memenuhi kriteria penilaian IKN.

Proyek ART di Nusantara diperkirakan bernilai Rp210 miliar , dengan setiap unit kereta mampu mengangkut 307 penumpang dengan kecepatan maksimum 70 km/jam, meski diharapkan beroperasi pada kecepatan 40 km/jam.

Selain di Nusantara, Indonesia juga berencana mengembangkan sistem ART di hotspot wisata di Kuta, Bali, untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas.

Keputusan melibatkan ART diambil setelah kunjungan mantan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, ke China pada awal Januari lalu.

Indonesia kini membangun hubungan erat dengan China dalam pengembangan infrastruktur kereta api. Selain proyek ART, Indonesia juga bekerja sama dengan China dalam proyek kereta cepat Whoosh dari Jakarta ke Bandung yang akan mulai beroperasi pada Oktober 2023.

Sebelumnya, Indonesia lebih bergantung pada teknologi perkeretaapian dari Jepang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mulai memilih China sebagai mitra kerja sama utama dalam industri transportasi umum mereka.

(wbs)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *