Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Selain BYD, Xiaomi Ikut Hancurkan Pesona Tesla di Pasar Otomotif China



loading…

Mobil listrik China. FOTO/ CAR NEWS CHINA

SHANGHAI – Menurut survei terbaru oleh UBS, Tesla tidak lagi menjadi pilihan utama di antara pembeli kendaraan listrik (EV) di China.

BACA JUGA – Menyelami Dunia Nirkabel ala Xiaomi

Raksasa EV AS itu kini tertinggal dari pemain lokal seperti BYD dan Xiaomi, yang semakin diminati konsumen berkat kombinasi teknologi canggih, penawaran produk, dan harga yang lebih bersahabat dengan pasar.

Hanya 14 persen responden di Xiaomi yang memilih Tesla sebagai merek EV utama mereka, turun dari 18 persen tahun lalu, dan turun dari puncaknya sebesar 30 persen pada tahun 2020.

Sebaliknya, BYD dan pendatang baru Xiaomi terus mencuri perhatian dengan pendekatan yang lebih agresif terhadap inovasi dan strategi harga.

Penurunan popularitas Tesla tidak terbatas di Tiongkok. Secara global, jumlah konsumen yang mengatakan Tesla adalah pilihan utama mereka telah turun dari 22 persen menjadi 18 persen.

Di Amerika Serikat, dukungan juga turun dari 38 persen menjadi 29 persen, sementara di Eropa kini hanya 15 persen, dengan Audi dan BMW memimpin.

Setiap kawasan punya alasan tersendiri atas menurunnya minat terhadap Tesla. Di Tiongkok, Tesla tak lagi dipandang sebagai pemimpin teknologi. Di Eropa, citra Elon Musk yang kerap menimbulkan kontroversi politik dianggap merusak reputasi perusahaan. Di Amerika, jajaran model Tesla dinilai terbatas dan harganya sulit dijangkau konsumen awam.

Sebaliknya, Xiaomi yang sebelumnya dikenal sebagai merek teknologi konsumen mulai membuahkan hasil dalam transisinya ke sektor otomotif.

Model SU7-nya terjual 26.223 unit pada bulan April saja, melampaui penjualan Tesla Model 3 pada periode yang sama. Xiaomi juga memperkenalkan SUV YU7 dengan teknologi bantuan berkendara di kota dan layar tampilan besar, dengan harga yang diharapkan lebih kompetitif dibanding Tesla Model Y.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *