Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Saat Soto Daging Jadi Pahlawan di Tengah Pesta Makanan Sehat Formula E



loading…

Makanan sehat yang di akses oleh jurnalis lokal maupun internasional yang ada di Formula E. Foto: Sindonews/Muhamad Fadli Ramadan

JAKARTA – Di balik deru senyap mobil-mobil balap listrik yang membelah udara Ancol, sebuah “pertarungan” lain yang tak kalah seru justru terjadi di belakang layar, tepatnya di meja makan Media Center Jakarta E-Prix 2025.

Di sinilah lidah para jurnalis dari berbagai penjuru dunia bertemu dengan selera khas para pewarta tanah air.

Di satu sisi, tersaji sebuah surga makanan sehat berstandar internasional—mulai dari croissant, sandwich vegan, hingga salad eksotis Grilled Corn Couscous Kale—sebuah upaya mulia dari penyelenggara untuk memanjakan para tamu asing. Namun, di sisi lain, menu-menu ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi lidah lokal.

Pesta Sehat yang ‘Asing’

Harus diakui, penyelenggara tidak main-main dalam menyajikan hidangan. Komitmen pada gaya hidup sehat dan berkelanjutan terasa kental, bahkan hingga ke penyediaan air minum dengan konsep zero waste menggunakan gelas daur ulang.

Namun, bagi sebagian jurnalis Indonesia, pesta makanan sehat ini terasa seperti sebuah petualangan kuliner yang asing.

“Sehat banget makanannya,” ujar Rarindra, salah satu jurnalis Indonesia yang bertugas meliput, sambil tersenyum. “Ini tuh cous cous, tapi beda sama yang pernah aku makan. Rasanya agak aneh buat orang Indonesia, ada asem-asem yang nggak pernah kita makan. Sandwich-nya juga nggak cocok. Makannya bule banget,” ungkapnya jujur.

Pengalamannya ini adalah cerminan dari dilema yang sering terjadi di acara-acara internasional: bagaimana cara memuaskan selera global tanpa mengasingkan selera lokal?



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *