loading…
Libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW memicu macet total di kawasan Puncak. Foto/Putra
Terjebak dalam kemacetan tak hanya membuat pengemudi stres, tapi juga bisa berdampak buruk bagi mesin mobil. Kondisi macet yang berlarut-larut membuat mesin mobil bekerja ekstra. Hal ini membutuhkan perlakuan khusus agar mesin tidak mengalami kendala kerusakan yang serius.
Oleh sebab itu, apabila kondisi macet tak bergerak lebih dari 10 menit, maka disarankan untuk mematikan mesin kendaraan. Sebab, saat mobil dalam kondisi diam selama 3 menit, itu sama saja berkendara sejauh 1 kilometer dengan kecepatan konstan 50 km/jam.
Berikut dampak buruk tetap menghidupkan mesin saat menghadapi kondisi macet total seperti dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/9/2024) :
1. Mesin Overheat
Salah satu dampak utama dari kemacetan adalah risiko overheat atau panas berlebih pada mesin. Ketika mobil terus berjalan dengan kecepatan sangat rendah, aliran udara yang masuk ke dalam radiator menjadi terhambat, menyebabkan suhu mesin naik secara signifikan.
Hal ini dapat merusak komponen-komponen mesin dan bahkan menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera diatasi.
2. Komponen Rem Bermasalah
Selain mesin, komponen-komponen lain seperti sistem rem juga bisa mengalami masalah akibat kemacetan. Pada kondisi macet, penggunaan rem menjadi lebih sering karena mobil harus sering berhenti.
Hal ini dapat menyebabkan overheat pada sistem pengereman, bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen seperti kampas rem dan cakram.
3. Boros Bahan Bakar
Operasi mesin dalam kondisi macet dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar yang lebih tinggi dari biasanya. Mesin yang terus-menerus idling atau berjalan dengan kecepatan sangat rendah akan mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak untuk menjaga mesin tetap berjalan. Hal ini dapat mengurangi efisiensi bahan bakar dan terkesan lebih boros.
4. Kualitas Oli Cepat Menurun
Ketika mesin bekerja dalam kondisi macet, suhu mesin cenderung naik secara signifikan. Ini dapat menyebabkan kualitas oli cepat menurun karena oli lebih cepat teroksidasi dan tercemar dengan partikel-partikel kotoran.
Kualitas oli yang menurun dapat mengurangi kemampuan pelumasannya, sehingga meningkatkan risiko gesekan dan keausan pada komponen mesin.
(msf)