Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Penjualan Mobil China di Indonesia Naik 153%, Bagaimana Nasib Merek Jepang?



loading…

Semakin naiknya penjualan mobil listrik harus membuat pabrikan Jepang semakin waspada. Foto: BYD Indonesia

JAKARTA – Penjualan mobil China naik sebesar 153% selama kuartal pertama 2025 dibandingkan tahun lalu. Padahal, pasar otomotif nasional menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap turun sebesar 4,7 persen.

Selama Januari-Maret 2025, total pabrikan mobil China berhasil menjual 20.672 unit kendaraan. Angka tersebut naik dari 8.148 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebaliknya, penjualan mobil secara nasional justru turun sebesar 4,7%, dari 215.160 menjadi 205.160 unit.

Artinya, pabrikan China kini menguasai 10% pasar otomotif Indonesia. Mungkin terlihat masih kecil. Tapi, jika dibandingkan dengan kuartal pertama 2024, angka kenaikannya sangat tinggi. Di kuartal pertama 2024, market share merek China hanya 3,83 persen.

Meroket Akibat Jual Mobil Listrik?

Salah satu kunci keberhasilan penjualan pabrikan mobil China adalah kendaraan listrik (EV). Ini, adalah segmen yang belum difokuskan pabrikan Jepang. Sebab, para raksasa Jepang saat ini justru ingin fokus ke hybrid.

Menurut data yang dilansir dari Jakarta Globe, hampir semua merek Jepang besar mengalami penurunan penjualan sepanjang kuartal pertama 2025:

– Daihatsu turun 23,9% jadi 34.999 unit.
– Honda turun 20,4% menjadi 22.336 unit
– Suzuki turun 20,4% menjadi 14.174 unit
– Mitsubishi turun 15,6% menjadi 21.692 unit
– Isuzu turun 13,7% menjadi 5.911 unit

Yang unik, pemimpin pasar Toyota justru mencatat anomali: mencatat kenaikan penjualan hingga 5 persen ke angka 68.955 unit dengan market share 33,6%.

Saat ini, pabrikan mobil Jepang secara total memiliki market share 85,6%, turun dari 91,7% pada kuartal pertama 2024.

Mobil China Apa yang Terlaris?

BYD yang baru hadir di Indonesia Juli 2024 langsung meroket menjadi pabrikan mobil terlaris. Bahkan, mereka bisa menjual 5.718 unit di kuartal pertama 2025.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *