Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Penjualan Mobil Anjlok, Motor Malah Naik! Kok Bisa?



loading…

Penjualan motor terus terkerek naik terlepas dari deflasi ataupun ekonomi yang lemah. Foto: Sindonews/Muhamad Fadli Ramadan

JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia tahun ini alami penurunan, dan diklaim menjadi yang terburuk. Tapi, ini berbeda dengan pasar sepeda motor yang malah alami peningkatan.

Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada September 2024 menurun 4,8 persen dari bulan sebelumnya.

Total, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan mobil di Indonesia baru mencapai 633 unit. Hal ini memaksa Gaikindo menurunkan target dari yang awalnya lebih dari 1 juta unit menjadi 850 ribu unit.

Berbanding terbalik dengan sepeda motor yang penjualannya setiap bulan cenderung stabil. Bahkan pada Januari-September 2024, tercatat sudah lebih dari 4,87 juta unit motor yang terjual, naik 3,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya mengatakan hal ini terjadi karena sepeda motor memiliki harga yang jauh lebih terjangkau. Berbeda dengan harga mobil yang cenderung lebih mahal dan sulit dijangkau oleh kelas menengah ke bawah.

“Jadi memang (sepeda motor) masih lebih baik lah daripada sektor otomotif yang lain. Mungkin nggak ngaruh-ngaruh banget ke pembeli menengah ke bawah,” kata Thomas saat ditemui di ICE BSD City, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Thomas juga mengatakan bahwa sepeda motor masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mobilitas harian, terutama di kota-kota besar. Harganya yang cenderung stabil juga membuat kelas menengah ke bawah tidak merasakan dampak perubahan ekonomi di Tanah Air tahun ini.

“Kan yang menurun (kelas) menengah. Nah, kita kalau motor ini mungkin lebih ke bawah dan menengah, jadi menengah bawah,” tuturnya.

Tahun depan, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memasang target penjualan yang lebih besar. Thomas pun berharap Honda bisa meningkatkan penjualannya hingga mencapai angka 5 juta unit per tahun.

“Kalau dari AISI kan estimasi penjualan 6,4 juta unit. Ya kita inline dengan market lah, (harapannya) kita bisa mendekati (penjualan) 4,9 sampai 5 jutaunit,”ucapnya.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *