loading…
Pameran akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kini bukan lagi sekadar ajang pamer kemewahan, melainkan sebuah medan pertempuran habis-habisan. Foto: dok Sindonews
Di tengah situasi yang muram ini, pameran akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kini bukan lagi sekadar ajang pamer kemewahan, melainkan sebuah medan pertempuran habis-habisan untuk menyelamatkan target penjualan.
Para produsen mobil dan lembaga pembiayaan kini menggelar karpet merah, mengobral janji manis dan ‘perang diskon’ demi satu tujuan: merayu konsumen agar mau membuka dompetnya dan menandatangani surat pemesanan kendaraan (SPK).
Ini bukan sekadar persepsi. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan fakta yang tak bisa dibantah. Penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) sepanjang Januari-Juni 2025 hanya mencapai 372.740 unit, anjlok 8,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nasib penjualan ritel dari diler ke konsumen lebih parah, turun 9,7% menjadi 390.467 unit.
Jurus Pamungkas Lembaga Pembiayaan
Menghadapi realita pahit ini, para pemain di industri pembiayaan mengeluarkan jurus pamungkas mereka. Toyota Astra Financial (TAF), misalnya, menawarkan iming-iming suku bunga yang sangat rendah untuk membuat cicilan terasa lebih ringan.