Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pasar Mobil Indonesia Melambat, Penjualan Kuartal Pertama Anjlok



loading…

Gaikindo menetapkan target penjualan yang realistis di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan. Foto: Geely

JAKARTA – Industri otomotif Indonesia memasuki tahun 2025 dengan langkah yang kurang meyakinkan. Data terbaru menunjukkan bahwa penjualan mobil pada kuartal pertama (Januari-Maret) tahun ini mengalami pelemahan yang signifikan.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan bahwa data wholesales, atau pengiriman mobil dari pabrik ke dealer, mencapai 205.160 unit selama periode Januari-Maret 2025. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 4,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Target Realistis di Tengah Ketidakpastian

Kondisi pasar yang kurang menggembirakan ini membuat Gaikindo bersikap hati-hati dalam menetapkan target penjualan untuk tahun 2025.

“Targetnya masih sama, 900 ribu (unit), seperti tahun lalu. Tahun 2025 sampai dengan kuartal pertama kita turun sampai sekitar 4,8 persen. Kita nggak terlalu muluk-muluk, kalau bisa mengulangi sukses 2024 sudah luar biasa,” ungkap Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Daya Beli Melemah, Dolar Menguat: Ancaman Ganda bagi Pasar Otomotif

Nangoi menjelaskan bahwa ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini menjadi faktor utama yang menekan permintaan terhadap mobil baru. Masyarakat Indonesia cenderung lebih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok di tengah tekanan ekonomi.

“Karena terus terang market-nya agak sedikit berat. US Dollar juga sudah menguat tinggi, saya mengkhawatirkan satu step adalah lagi jangan sampai harga mobil ikut naik. Daya beli masyarakat dan minat beli belum ada,” papar Nangoi, mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi kenaikan harga mobil akibat penguatan dolar AS, yang dapat semakin memperburuk situasi.

Secercah Harapan: Kehadiran Merek Baru dan Model Terjangkau

Namun, di tengah tantangan yang ada, masih ada secercah harapan. Nangoi melihat bahwa kehadiran sejumlah merek mobil baru di pasar Indonesia dapat memberikan dorongan positif.

“Yang menguntungkan masih banyak model-model baru yang datang dengan harga terjangkau. Mudah-mudahan market ini bisa ditutup dengan kondisi tersebut,” ujarnya, berharap bahwa kehadiran mobil-mobil baru dengan harga yang bersaing dapat membangkitkan kembaliminatkonsumen.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *