Pabrikan Mobil China Jetour Sempat Dikira Agen Travel? Ini Kisah Uniknya!

JAKARTA – PT Jetour Motor Indonesia punya pengalaman unik saat masuk ke pasar Indonesia. Mengusung konsep “Travel+” yang unik, mereka mengajak para penggunanya untuk menjelajahi berbagai petualangan dengan kendaraan mereka.

Namun, di tengah antusiasme menyambut merek baru ini, Travel+ dan merek Jetour justru membuat mereka salah dikira sebagai agen perjalanan wisata.

“Jetour? Agen Travel ya?”

Moch Ranggy Radiansyah, Direktur Pemasaran PT Jetour Motor Indonesia, mengakui bahwa banyak orang yang datang dan menanyakan paket wisata ketika mereka pertama kali memperkenalkan diri.

“Banyak orang beranggapan demikian, mengenai Jetour sebagai perusahaan agen wisata. Padahal nama ‘Jet’ sendiri melambangkan kecepatan dan kenyamanan, sementara ‘Tour’ merupakan istilah lain untuk perjalanan,” jelas Ranggy di Bandung, Jawa Barat.

Kesalahpahaman ini memang cukup beralasan. Kata “Tour” memang identik dengan perjalanan wisata. Namun, Jetour hadir untuk mengubah persepsi tersebut. “Hal ini sejalan dengan konsep Travel+ dalam branding kami, yang diperkenalkan melalui pengalaman berkendara dan petualangan yang lebih jauh,” tambah Ranggy.

Jetour: Bagian dari Raksasa Otomotif Chery Holding Group

Jetour merupakan merek otomotif yang berada di bawah naungan Chery Holding Group, salah satu raksasa otomotif Tiongkok. Didirikan pada 22 Januari 2018, Jetour langsung meluncurkan model pertamanya, Jetour X70. Pada Beijing Auto Show 2018, mereka memperkenalkan mobil listrik pertama mereka, Jetour X Electric Concept Car.

Kini, Jetour telah memperluas jangkauannya ke berbagai negara di dunia, termasuk Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, Filipina, Rusia, dan Pakistan. Indonesia menjadi negara pertama di dunia di mana Jetour memasarkan produk mobil dengan setir kanan. Bahkan, Indonesia juga dipilih sebagai pusat pengujian dan pengembangan setir kanan, serta direncanakan menjadi basis produksi setir kanan untuk pasar Asia Tenggara.

Ambisi Besar Jetour di Indonesia: Pabrik Lokal dan Pusat Setir Kanan

Jetour memiliki ambisi besar untuk pasar Indonesia. “Vision jangka panjang, semua brand ke arah sana, kami ingin punya pabrik sendiri. Saat ini kami masih CKD, tapi vision-nya di waktu yang tepat juga. Harapannya akan produksi di pabrik sendiri, bahkan mungkin kami bisa juga jadi basis right hand drive untuk market Asia Tenggara,” ungkap Ranggy.

Dengan kehadiran Jetour, pasar otomotif Indonesia semakin berwarna. Kisah unik tentang kesalahpahaman sebagai agen travel menjadi bukti bahwa merek ini telah berhasil mencuri perhatian masyarakat. Kini, Jetour siap membuktikan kualitas dan inovasinya di jalananIndonesia.

(dan)