loading…
Mazda MX-30 elektrik yang kemungkinan jadi pilihan Mazda untuk pasar Indonesia. Foto: ist
Chief Operation Officer (COO) PT EMI Ricky Thio mengatakan, saat ini pabrik tersebut masih dalam proses pembangunan. “Masih dalam proses ya. Karena kita membangun dari nol,” beber Ricky saat dijumpai di Mazda Headquater, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Ricky menyebut bahwa pabrik Mazda membutuhkan waktu yang panjang karena pihaknya berupaya menjaga kualitas dan detail yang dimiliki Mazda. Sesuai standar yang diterapkan Mazda di Hiroshima. “Kami berupaya menjaga standar Japanese Mastery yang dimiliki Mazda. Sehingga butuh persiapan lama,” bebernya.
Nantinya, produk yang akan dirakit pada fasilitas tersebut adalah model Sport Utility Vehicle, meski tidak dijelaskan modelnya apa.
Jika melihat catatan penjualan GIIAS 2024 sebanyak 833 unit Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), penjualan Mazda terbesar disumbang oleh SUV CX-5, disusul CX-3, Mazda3 Hatchback, Mazda CX-60, hingga Mazda CX-30.
Sementara di Surabaya, mereka mendapatkan 58 SPK. Maka, kemungkinan besar mobil yang akan dirakit di Indonesia adalah Mazda CX-5 atau CX-3.
Ricky juga menyebut bahwa Mazda tidak ketinggalan dengan elektrifikasi. Pihaknya akan menghadirkan mild hybrid, strong hybrid, plug-in hybrid, bahkan mobil listrik ke pasarIndonesia.
(dan)