Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

ODOL Divonis Jadi Pemicu Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2



loading…

Pemicu Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2. FOTO/ DOK SINDOnews

JAKARTA Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan pada lokasi kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat. Peristiwa tersebut merenggut 8 korban jiwa dan 11 korban luka-luka.

Dijelaskan Menteri PU, berdasarkan diskusi dengan Korlantas Polri, salah satu penyebab utama kecelakaan maut tersebut adalah truk Over Dimension Over Load (ODOL). Sehingga truk kehilangan kemampuan dalam pengereman dan terjadi tabrakan beruntun.

“Tadi kami juga sudah berdiskusi dengan Korlantas Kepolisian yang sedang mengerjakan olah TKP, dan salah satu penyebab utamanya adalah truk ODOL (Over Dimension dan Over Load) yang gagal berfungsi dengan baik,” kata Menteri PU Dody dalam keterangan resmi.

Dody mengatakan permasalahan terkait ODOL merupakan suatu permasalahan yang dilematis dan kompleks. Menurutnya, permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab banyak pihak terkait, termasuk di bidang ekonomi.

“Kalau kita melarang nanti ada masalah di inflasi atau kenaikan biaya logistik. Tetapi, kalau kita biarkan seperti ini akan ada berbagai resiko seperti kerusakan jalan, bahkan kecelakaan yang menyebabkan kehilangan nyawa,” ungkap Menteri PU.

Selain dapat menjadi ‘pencabut nyawa’ di jalan, truk ODOL juga menjadi penyebab kerusakan jalan. Bobot yang berlebihan membuat konstruksi jalan tak kuat menopang. Ini membuat biaya perbaikan jalan sangat tinggi setiap tahunnya.

“Dari segi kerusakan jalan misalnya, biaya preservasi yang dianggarkan setahun sebanyak 5 kali, tetapi karena ODOL jadi ada penambahan biaya. Begitu pun dengan jalan nasional, kita juga mengalami hal yang sama,” ujar Menteri Dody.

Oleh sebab itu, Menteri PU Dody mengatakan saat ini seluruh pihak terkait akan duduk bersama mencari solusi permasalah truk ODOL. Diharapkan dapat ditemukan titik terang yang tak akan meningkatkan biaya operasional dari perusahaan jasa pengiriman.

“Saat ini, Pemerintah dan institusi terkait memang sedang duduk bersama untuk mencari titik keseimbangannya. Diharapkan, ODOL dapat berkurang tetapi di sisi lain biaya-biaya tidak perlu naik tinggi, inflasi terjaga, dan biaya preservasi jalan juga tidak mengalami kenaikan,” ucapnya.

(wbs)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *