Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Nissan Sekarat, Gabung dengan Honda Jadi Solusi Lawan Kebangkitan Mobil China!



loading…

Makoto Uchida, presiden dan CEO Nissan Motor dan Toshihiro Mibe, presiden dan CEO Honda Motor, menghadiri konferensi pers bersama mereka di Tokyo. Foto: Reuters

JEPANG – Pabrikan Jepang terus membuka kemungkinan koalisi untuk melawan pesatnya kemajuan teknologi mobil dari China.

Dua rakasasa otomotif Jepang yang jadi rival dari Toyota, berencana meringankan beban perusahaan dengan cara bergabung. Mereka adalah Honda dan Nissan.

Nissan saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Pabrikan mobil senilai USD9 miliar (Rp135 triliun) itu sedang melakukan berbagai perombakan darurat. Bahkan sudah disebut-sebut sekarat.

Honda memang lebih baik. Pabrikan dengan valuasi USD40 miliar (sekitar Rp600 triliun) itu juga di bawah standar.

Menggabungkan kedua perusahaan akan memberikan ruang untuk memangkas biaya, meningkatkan pendapatan, dan berinvestasi lebih efisien dan efektif dalam kendaraan listrik dan teknologi lainnya.

Rencana perubahan haluan CEO Nissan Makoto Uchida melibatkan pemotongan 9.000 pekerjaan dan 20% kapasitas manufaktur.

Itu kemungkinan hanya akan membawa margin operasi divisi otomotif menjadi 0,4% pada tahun fiskal Maret 2026, menurut perkiraan yang dikumpulkan oleh Visible Alpha.

Perusahaan juga tampaknya bersedia menjadikan Honda sebagai pemegang saham jangka panjang, Financial Times melaporkan awal pekan ini.

Margin operasi Honda di bisnis pembuatan mobilnya hanya 3,6% – jauh di bawah 18% divisi sepeda motornya – dan mungkin hanya akan meningkat sekitar satu poin persentase pada 12 bulan hingga akhir Maret 2026, perkiraan analis.

Bersama-sama, Nissan dan Honda akan menjual hampir 6 juta kendaraan pada tahun itu, menurut Visible Alpha. Karena keduanya berbagi pasar utama, mereka akan dapat mengurangi pengeluaran untuk segala hal mulai dari administrasi dan pengadaan hingga pabrik dan penelitian.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *