Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Misi Mulia Jetour Selamatkan Sang Raja Kecepatan dari Kepunahan!


loading…

Kesadaran akan urgensi perlindungan satwa liar membuat Jetour terlibat aktif dalam konservasi cheetah. Foto: Sindonews/Danang Arradian

SHANGHAI – Di tengah gemuruh roda dan deru mesin, aliansi tak terduga terjalin. Jetour, pabrikan otomotif China dengan strategi “Travel+” yang unik, punya misi mulia untuk melindungi cheetah dengan menggandeng Cheetah Conservation Fund (CCF). Mereka menjaga agar hewan darat tercepat di dunia itu tidak terperosok dalam jurang kepunahan yang semakin menganga.

Simfoni Alam dan Otomotif: Misi Mulia Jetour Selamatkan Sang Raja Kecepatan dari Kepunahan!

Lobi Hotel The Grand Halls, Shanghai, Selasa (22/4) malam, berubah bak sebuah savana di Afrika. Terutama, karena mobil Jetour T2 yang dibalut gambar cheetah tampil gagah di tengah-tengah lobi. Ada apa?

Dunia mengenal cheetah sebagai simbol kecepatan dan keanggunan. Namun, di balik citra memukau itu, tersembunyi kenyataan pahit. Populasi liar sang raja kecepatan ini terus menyusut dengan mengkhawatirkan.

Kurang dari 7.500 individu yang tersisa di bumi. Ini angka yang mencengangkan mengingat peran vital mereka dalam ekosistem.

Studi bahkan menunjukkan bahwa habitat cheetah telah terkikis hingga 91% dari luas historisnya, tergerus oleh alih fungsi lahan, konflik dengan manusia, dan perdagangan satwa liar ilegal yang keji.

Simfoni Alam dan Otomotif: Misi Mulia Jetour Selamatkan Sang Raja Kecepatan dari Kepunahan!

Harapan terakhir cheetah liar bertumpu pada segelintir negara di Afrika bagian selatan (Namibia dan Botswana) serta Afrika bagian timur (Kenya dan Tanzania). Lebih dari dua pertiga populasi yang tersisa—sebagian besar berjumlah kurang dari 100 individu—berada di ambang kepunahan, terancam lenyap dari muka bumi.

Namibia, yang dijuluki “Ibu Kota Cheetah Dunia,” memikul beban berat dalam upaya penyelamatan spesies ikonik ini.

Di tengah komitmennya untuk ekspansi global, Jetour mengusung strategi “Travel+” yang melampaui sekadar penjualan kendaraan. Filosofi ini merangkul pengembangan ekonomi regional dan pelestarian lingkungan alam serta warisan budaya yang terkait erat dengan perjalanan.

Pada 2024, Jetour berkolaborasi dengan Discovery Channel, membuat film dokumenter tentang situasi genting cheetah di Namibia. Film dokumenter itu bertajuk “Return of the Cheetah,” mengambil latar padang rumput Namibia yang luas, diharapkan dapat menggugah kesadaran publik dan mengajak lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam inisiatif “Melindungi Cheetah” secara global.

Aliansi Penyelamat: Jetour Bergandengan Tangan dengan CCF

Simfoni Alam dan Otomotif: Misi Mulia Jetour Selamatkan Sang Raja Kecepatan dari Kepunahan!

Cheetah Conservation Fund (CCF), yang didirikan di Namibia pada 1990, telah menjadi garda terdepan dalam upaya konservasi cheetah global. Di bawah kepemimpinan Dr. Laurie Marker, CCF diakui sebagai otoritas dunia dalam penelitian dan perlindungan cheetah.

Pada April 2024, Jetour memulai dialog dengan Dr. Marker, dan dengan cepat terjalinlah kerja sama dalam inisiatif global untuk menyelamatkan sang predator anggun ini.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *