Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Merek Jepang Diklaim Kini Cuma Mengekor Mobil China



loading…

Mobil listrik China. FOTO/ DOK SINDOnews

BEIJING – Produsen mobil Jepang kini “takut” dengan pesatnya perkembangan kendaraan listrik (EV) asal China dan bisa jadi “pengikut” jika tak segera berinovasi.

BACA JUGA – Digempur Mobil Listrik China, Hyundai Tak Khawatir

Menurut kepala Sony-Honda Mobility Yasuhide Mizuno, perusahaan Jepang perlu mengubah budaya perusahaan yang konservatif untuk bersaing dengan China yang kini menjadi salah satu eksportir kendaraan terkemuka di dunia.

“Pesaing China sangat kuat, dan saya sangat khawatir dengan kecepatan implementasi mereka,” kata Mizuno.

“Produsen mobil Jepang cukup gugup sebelum meluncurkan mobil. Kita perlu mengubah sikap ini, kalau tidak kita akan selalu menjadi pengikut,” imbuhnya.

Meskipun Honda memiliki target untuk menghilangkan mobil berbahan bakar bensin pada tahun 2040, perusahaan tersebut masih tertinggal dalam perlombaan global untuk elektrifikasi.

Mizuno mengatakan pesaing Tiongkok bergerak lebih cepat dari yang diharapkan, dengan waktu pengembangan hanya 18 bulan.

Mizuno menambahkan bahwa produsen mobil Jepang tidak boleh berpuas diri setelah AS menggandakan tarif untuk kendaraan listrik Tiongkok menjadi 100 persen, yang secara efektif menutup pasar bagi kelompok-kelompok seperti BYD dan Nio.

Pada bulan Maret, Honda bekerja sama dengan Nissan untuk mengembangkan kendaraan listrik guna bersaing dengan model berbiaya rendah dari China.

Sementara itu, perusahaan patungan antara Honda dan Sony, yang dibentuk pada tahun 2022, berencana untuk mengirimkan kendaraan listriknya ke Amerika Utara pada tahun 2026.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *