Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menperin Minta Produsen Mobil Turunkan Harga untuk Dongkrak Penjualan



loading…

Pasar mobil secara keseluruhan di 2025 masih belum menunjukkan angka yang menggembirakan. Foto: Sindonews/Danang Arradian

JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti kondisi penjualan mobil di Indonesia yang belum menunjukkan perbaikan. Menyikapi hal ini, Menperin berharap produsen mobil dapat menekan bahkan menurunkan harga jual untuk menjaga daya beli masyarakat.

Harga Mobil yang Kian Tinggi

Kenaikan harga kendaraan bermotor akibat PPN 12 persen dan berbagai opsi pajak menjadi perhatian utama. Menperin khawatir harga yang tinggi akan membuat masyarakat mengurungkan niat membeli kendaraan baru karena lebih memprioritaskan kebutuhan pokok.

Seruan untuk Produsen Mobil

“Tentu pemerintah berperan penting dalam membantu pemulihan industri otomotif. Namun, para pemangku kepentingan lainnya juga diharapkan memiliki sense of urgency dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru.

Misalnya, dan ini bukan arahan, produsen dapat mempertimbangkan untuk mengorbankan margin keuntungan atau menurunkan harga jual. Silakan dipelajari oleh masing-masing perusahaan,” ujar Agus Gumiwang kepada wartawan.

Penurunan Penjualan Mobil dan Dampaknya

Tahun 2024, penjualan mobil mengalami penurunan hingga 13,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini berdampak besar pada berbagai sektor, sehingga diharapkan penjualan mobil dapat pulih di tahun 2025.

“Penurunan ini perlu menjadi perhatian serius karena industri otomotif memiliki linkage yang sangat tinggi, baik backward maupun forward linkage. Kami telah menghitung secara teknokratis bahwa forward linkage terpengaruh dengan koefisien 0,83 atau sekitar Rp4,6 triliun,” jelas Menperin.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Menperin mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penjualan mobil, antara lain penurunan daya beli masyarakat, tantangan ekonomi global, dan faktor-faktor lainnya. Beliau berharap tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi melalui kolaborasi semua pihak terkait.

Dukungan untuk Inovasi Teknologi Hijau

Selain penurunan harga, Menperin juga menekankan pentingnya pengembangan inovasi teknologi hijau yang ramah lingkungan. “Kami berharap ada perhatian terhadap pengembangan inovasi teknologi hijau yang berwawasan lingkungan dengan berbagai upaya strategis dan inovasi dari para pelaku industri serta dukungan berkelanjutan dari pemerintah,”pungkasnya.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *