Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menjaga Performa dan Keselamatan Berkendara



loading…

Mengganti minyak rem secara berkala merupakan bagian penting dari perawatan kendaraan. Foto: Sindonews/Danang Arradian

JAKARTA – Minyak rem adalah komponen vital dalam sistem pengereman kendaraan. Meskipun sering terlupakan, perannya sangat penting dalam menjamin keselamatan dan performa berkendara.

Nah, berikut alasan mengapa minyak rem perlu diganti secara berkala, serta dampak negatif yang dapat terjadi jika penggantian minyak rem diabaikan.

Fungsi Minyak Rem:

Minyak rem berfungsi untuk mentransfer tekanan hidraulis dari pedal rem ke kaliper rem. Tekanan ini kemudian mendorong piston kaliper untuk menekan kampas rem ke cakram atau tromol, sehingga menghasilkan gaya gesek yang memperlambat laju kendaraan.

Mengapa Minyak Rem Harus Diganti?

Penurunan Titik Didih:

Sifat Higroskopis:
Minyak rem memiliki sifat higroskopis, yaitu mampu menyerap uap air dari udara sekitarnya.

Penurunan Performa Pengereman: Uap air yang terserap akan menurunkan titik didih minyak rem. Ketika suhu minyak rem mencapai titik didihnya, akan terbentuk gelembung-gelembung udara di dalam sistem pengereman. Gelembung udara ini dapat menyebabkan rem menjadi lembek atau bahkan gagal berfungsi.

Kontaminasi Kotoran:
Kotoran dan Partikel: Seiring waktu, minyak rem dapat terkontaminasi oleh kotoran, debu, dan partikel-partikel lain yang masuk ke dalam sistem pengereman.

Kerusakan Komponen: Kotoran ini dapat menyebabkan keausan pada komponen-komponen sistem pengereman, seperti sil kaliper, piston, dan saluran minyak rem.

Oksidasi dan Degradasi:
Reaksi Kimia: Minyak rem dapat mengalami oksidasi dan degradasi akibat paparan suhu tinggi dan reaksi kimia dengan komponen-komponen sistem pengereman.

Penurunan Viskositas: Oksidasi dan degradasi dapat menurunkan viskositas (kekentalan) minyak rem, sehingga mengurangi efektivitas dalam mentransfer tekanan hidraulis.

Kapan Minyak Rem Harus Diganti?

Jadwal Penggantian: Umumnya, minyak rem disarankan untuk diganti setiap 2 tahun atau setelah kendaraan menempuh jarak 40.000 km, mana yang tercapai lebih dulu.

Tanda-tanda Minyak Rem Harus Diganti:

Perubahan warna minyak rem menjadi lebih gelap.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *