Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lamborghini Injak Rem Darurat pada Era Listrik, Alasan Raungan Mesin V8 Lebih Penting dari Baterai



loading…

Lamborghini Lanzador yang ditunda produksinya hingga beberapa tahun kedepan. Foto: Lamborghini

ITALIA – Di tengah arus deras revolusi mobil listrik yang seolah tak terbendung, “pemberontakan” mengejutkan datang dari salah satu kasta tertinggi di dunia otomotif. Lamborghini resmi “menginjak rem darurat” pada rencana mereka untuk melahirkan Urus versi listrik murni (EV).

Ini bukan sekadar penundaan biasa. Tapi pernyataan sikap, pengakuan pahit namun jujur bahwa bagi para pemilik “Banteng Mengamuk”, kesenyapan sebuah motor listrik adalah sebuah kutukan, bukan kemajuan.

Lamborghini secara efektif memilih untuk mempertahankan “jiwa” dan raungan brutal mesin V8 mereka, daripada tunduk pada tekanan untuk menjadi sepenuhnya listrik.

Dalih Regulasi dan Kebenaran di Balik Tirai

Secara resmi, sang CEO, Stephan Winkelmann, berlindung di balik alasan diplomatis. Ia menyalahkan “ketidakpastian dalam regulasi” sebagai penyebab penundaan Urus listrik, yang kini mungkin baru akan melihat cahaya matahari pada tahun 2035.

Namun, di balik pernyataan normatif itu, Winkelmann secara tak sengaja mengungkap kebenaran sesungguhnya. Ia menegaskan bahwa mempertahankan mesin plug-in hybrid (PHEV) adalah hal yang “sangat penting bagi kami dan bagi para pelanggan.”

Dan inilah kalimat kuncinya: Winkelmann menambahkan bahwa para pelanggan akan “sangat bahagia” mendengar bahwa Urus akan terus memiliki mesin pembakaran internal.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *