Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Lama Jualan di Indonesia, Chery Belum Bisa Bangun Pabrik



loading…

Chery Belum Bisa Bangun Pabrik. FOTO/ DOK SindoNews

JAKARTA PT Chery Sales Indonesia (CSI) masih melakukan perakitan secara lokal di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM). Namun, permintaan sejumlah model yang mereka tawarkan terus meningkat. Lantas, bagaimana kelanjutan pabrik mereka?

Country Director CSI Zeng Shuo menyampaikan bahwa pihaknya masih melaksanakan studi dan diskusi dengan prinsipal atas rencana pembangunan pabrik mandiri tersebut. Fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar Indonesia.

Oleh sebab itu, Chery masih menumpang lebih dahulu di fasilitas pabrik milik PT HIM bersama beberapa merek lain, seperti Neta sampai Jetour yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

“Kita juga ada code of behavior sekarang, jadi tidak bisa disclose, karena masih dalam pembahasan. Tapi saya yang saya bisa bilang kita sudah mulai. Sudah mulai bikin solusi bagaimana meningkatkan kapasitas kita di Indonesia,” kata Zeng Shuo di Jakarta, belum lama ini.

Sebagai informasi, produksi pertama Chery dimulai pada 20 September 2022. Namun, dengan melonjaknya permintaan, perusahaan menyadari perlunya peningkatan kapasitas produksi secara bertahap.

“Saya gak mau lihat situasinya seperti sekarang semua customer inden lama itu sampai Tiggo Cross juga mulai inden lama, itu yang kita harus cari solusi,” ujar Zeng Shuo.

Saat ini, permintaan terbesar Chery berasal dari Tiggo Cross dan J6. Untuk mobil listrik bergaya offroad tersebut hingga saat ini pemesanannya mencapai 3.000 unit, sementara yang sudah disalurkan ke konsumen sebanyak 1.200 unit.

Sedangkan Tiggo Cross yang baru meluncur di IIMS 2025 telah mendapatkan 1.500 pemesanan. Sebanyak 200 konsumen sudah mendapatkan unitnya. Untuk masa tunggu, saat ini mencapai dua bulan dan Chery berniat memangkasnya.

Ini dilakukan dengan cara meningkatkan produksi J6 menjadi 1.000 unit per bulan, dan Tiggo Cross menjadi 600-700 unit per bulan. Hal tersebut rencananya akan dilakukan pada akhir Maret ini.

(wbs)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *