Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?



loading…

Jika setelah beberapa waktu performa rem tidak kunjung membaik, segera periksakan ke bengkel untuk diperiksa lebih lanjut. Foto: Sindonews/Danang Arradian

JAKARTA – Alasan mengapa kampas rem setelah diganti justru tidak pakem penting dipahami. Pada dasarnya, kampas rem adalah komponen penting dalam sistem pengereman kendaraan (mobil dan motor).

Fungsi utamanya adalah untuk menciptakan gesekan dengan piringan cakram (disc brake) atau tromol (drum brake) sehingga memperlambat atau menghentikan putaran roda.

Secara umum, kampas rem perlu diganti setiap 20.000 – 60.000 km untuk mobil dan 10.000 – 30.000 km untuk motor.

Tanda-tanda kampas rem harus diganti, antara lain bunyi berdecit atau bergesekan saat pengereman. Atau, pedal rem terasa lebih dalam atau kurang responsif. Begitupun jika ada getaran saat pengereman.

Nah, bagaimana jika setelah ganti kampas rem, rem justru tidak pakem? Ada beberapa alasan mengapa rem mungkin terasa tidak pakem setelah penggantian kampas rem.

1. Kampas Rem Baru Belum “Menyesuaikan Diri”: Kampas rem baru memiliki permukaan yang belum sepenuhnya rata dengan piringan cakram (disc brake) atau tromol. Proses “menyesuaikan diri” ini membutuhkan waktu dan penggunaan. Biasanya, setelah beberapa kali pengereman, performa rem akan meningkat.

2. Permukaan Piringan Cakram atau Tromol Kotor/Berkarat: Jika piringan cakram atau tromol kotor, berkarat, atau tidak rata, kampas rem baru tidak dapat bekerja dengan efektif. Permukaan ini perlu dibersihkan atau diratakan (disc skimming) untuk mendapatkan performa pengereman yang optimal.

3. Pemasangan yang Tidak Tepat: Jika kampas rem tidak dipasang dengan benar, misalnya tidak terpasang dengan pas pada kaliper atau ada bagian yang tidak terpasang, performa rem akan terganggu.

4. Masalah pada Kaliper (Disc Brake): Kaliper yang macet atau piston kaliper yang tidak bergerak dengan bebas dapat menyebabkan rem tidak pakem.

5. Masalah pada Silinder Roda (Tromol): Silinder roda yang bocor atau macet pada sistem rem tromol juga dapat menyebabkan pengereman tidak efektif.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *