Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kemenperin Catat 79 Pabrik dengan Investasi Rp5,6 Triliun



loading…

Kemenperin mencatat pertumbuhan investasi di 79 pabrik mobil listrik di Indonesia. Foto: Sindonews/Danang Arradian

JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan perkembangan signifikan dalam ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 79 pabrik kendaraan listrik telah beroperasi di Tanah Air, menandakan geliat industri yang semakin menjanjikan.

Total investasi yang mengalir ke sektor ini mencapai angka yang cukup fantastis, yakni Rp5,6 triliun. Rinciannya, dari 79 pabrik tersebut, 63 di antaranya merupakan fasilitas produksi motor listrik, sembilan pabrik fokus pada perakitan mobil listrik, dan tujuh pabrik lainnya memproduksi bus listrik.

“Untuk itu kita sama-sama harus memastikan, produk-produk otomotif kita punya daya saing lebih tinggi, sehingga akan memperkuat pasar kita di internasional melalui kualitas produk dan strategi yang tepat,” ujar Menperin Agus Gumiwang di Jakarta, Selasa (6/5/2025), menekankan pentingnya kualitas dan strategi untuk bersaing di kancah global.

Implementasi kendaraan listrik di Indonesia juga mulai terlihat dalam sektor transportasi umum. Bus listrik kini menjadi bagian dari armada TransJakarta di perkotaan.

Sementara itu, PO Sumber Alam mencatatkan diri sebagai operator bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) pertama yang mengadopsi bus listrik untuk melayani rute jarak jauh.

Kapasitas produksi puluhan pabrik kendaraan listrik yang telah beroperasi tersebut juga menunjukkan potensi pertumbuhan permintaan EV di Indonesia.

Baca Juga: Akio Toyoda Akui Sensasi Naik Mobil Listrik Tidak Menarik

Menperin Agus Gumiwang memaparkan, tujuh pabrik bus listrik memiliki kapasitas produksi hingga 3.100 unit per tahun. Sembilan pabrik mobil listrik mampu menghasilkan 70.060 unit kendaraan per tahun. Sementara itu, sektor motor listrik mendominasi dengan 63 pabrik yang memiliki total kapasitas produksi mencapai 2,28 juta unit per tahun.

Lebih lanjut, Menperin mengungkapkan data populasi kendaraan listrik di Indonesia hingga akhir tahun 2024 mencapai 207 ribu unit, mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar 78 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Optimisme terhadap pasar mobil listrik juga tercermin dari target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang membidik penjualan mobil listrik sebanyak 60 ribu unit padatahun2025ini.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *