Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ini Tanda-tanda Mobil Diisi Bensin Tak Sesuai RON



loading…

Tanda-tanda Mobil Diisi Bensin Tak Sesuai RON. FOTO/ DOK SindoNews

JAKARTA – Bahan bakar menjadi sumber tenaga utama mesin pembakaran internal. Di Indonesia, beragam jenis bahan bakar ditawarkan sesuai kadar oktan atau RON. Ini disesuaikan dengan kapasitas mesin dan tenaga yang dikeluarkan.

Setiap pabrikan menganjurkan kadar RON yang harus digunakan pada model yang dipasarkan. Saat ini, RON 92 menjadi standar bagi sebagian besar mobil yang beredar di Indonesia agar penggunaan BBM efisien dan mesin bekerja maksimal.

Pembalap Indonesia, Rifat Sungkar, mengatakan apabila menggunakan bahan bakar di bawah RON yang dianjurkan, maka mesin tidak akan bekerja maksimal. Seperti mobil turbo yang seharusnya menggunakan Pertamax tapi diisi Pertalite.

“Mobil turbo bisa saja menggunakan bensin Pertalite, tapi akan jadi lebih boros. Mesin membutuhkan tingkat pembakaran tinggi, sehingga bensin akan terus disalurkan. Untuk itu, jika ingin lebih irit pakai oktan lebih tinggi,” kata Rifat Sungkar saat dihubungi MNC Portal.

Pertamina juga memberikan penjelasan mengenai kandungan pada setiap produk BBM yang ditawarkan. Ini dilakukan agar pemilik kendaraan bisa memilih bahan bakar yang tepat bagi kendaraannya.

1. Pertamax Turbo

Pertamax Turbo merupakan varian BBM hasil kolaborasi Pertamina dan perusahaan mobil asal Italia, Lamborghini. Jenis BBM Pertamina yang satu ini diproduksi dengan menggunakan formula Ignition Boost Formula (IBF) dengan kadar RON 98.

Dirancang untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi, kelebihan BBM ini adalah meningkatkan drivability, meningkatkan akselerasi, memaksimalkan kecepatan tertinggi, meningkatkan tenaga mesin, dan menyempurnakan pembakaran.

Namun, Pertamax Turbo juga memiliki kekurangan seperti harganya yang cukup mahal dan hanya bisa digunakan pada kendaraan tertentu dengan mesin yang memiliki kompresi 11-13:1.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *