Honda PCX Pecahkan Rekor Skutik Bongsor Terlaris! Terjual 2,2 Juta Unit di Indonesia!



loading…

Populasi Honda PCX mencapai sudah lebih dari 2 juta unit di seluruh Indonesia, menjadikannya skutik bongsor terlaris. Foto: AHM

JAKARTA – New Honda PCX 160 pertama meluncur di Indonesia, yang pertama di Asia Tenggara. Ini merupakan pembaruan setelah terakhir dilakukan penyegaran pada 2021, untuk menjawab permintaan konsumen.

Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Octavianus Dwi mengatakan PCX 160 terbaru mendapatkan pembaruan sesuai permintaan konsumen. Sebab, skuter matik ini menjadi salah satu yang terlaris di Indonesia.

“Jadi kami melakukan perubahan-perubahan itu kontinu, untuk penyegaran dan juga untuk menambah fitur ataupun menyesuaikan dengan keinginan market. Ada beberapa survei yang kami lakukan menangkap kebutuhan tersebut,” kata Octa di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini.

Octa mengungkapkan PCX menjadi salah satu skutik pilihan utama konsumen Indonesia. Bahkan, populasinya sudah lebih dari 2 juta unit di seluruh Indonesia. Sehingga membuatnya diklaim jadi skutik bongsor terlaris di Tanah Air.

“Pengiriman mulai bulan ini, minggu depan. (Total penjualan) tahun ini kan 500.000 unit. Sebenarnya sejak kami luncurkan, ditambah dengan model yang awal-awal, sejak 2010 waktu kami impor, sampai sekarang itu sudah 2,2 juta unit. Bisa dilihatkan yang (skutik bongsor) paling banyak di jalan itu yang mana,” ujarnya.

Seperti diketahui, Honda PCX pertama kali hadir pada 2010 berstatus CBU alias diimpor langsung dari Thailand. Akhirnya, pada 2017, Honda mulai melakukan perakitan di Indonesia, dengan meluncurkan All New Honda PCX 150.

Masuk tahun 2021, Honda PCX 160 datang dengan mesin baru dengan kapasitas murni 157 cc 4 berteknologi eSP+ 4 katup. PCX generasi keempat ini hadir dengan berbagai fitur modern seperti Idling Stop System (ISS), Emergency Stop Signal (ESS), dan Honda Selectable Torque Control (HSTC).

Bahkan, PCX sempat dibenamkan teknologi hybrid yang membuatnya lebih efisien bahan bakar dan ramah lingkungan. Sayang, harga yang terlampau tinggi membuatnya tidak diminati oleh masyarakatluas.

(dan)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *