loading…
Tesla memproduksi kereta listrik bertenaga baterai pertama di dunia. Foto/rbb24
Giga Train membawa penumpang dari Stasiun Erkner ke Tesla Sud, stasiun yang terletak di fasilitas manufaktur perusahaan, sekitar 20 mil tenggara Berlin.
Saat ini, 500 orang dapat diangkut dengan kereta api, dengan 120 kursi, ruang untuk sepeda, dan sistem informasi untuk penumpang. Fasilitas ini juga gratis, bukan hanya untuk karyawan Tesla, tetapi juga penumpang reguler.
Kapasitas kereta ini bisa mengangkut 4.500 karyawan ke dan dari pabrik, berdasarkan tiga shift delapan jam. Satu pemberhentian tambahan akan ditambahkan setelah pembangunan di area tersebut selesai.
“Kami sangat senang bahwa kereta shuttle Tesla kini bertenaga listrik karena hal ini sesuai dengan misi perusahaan kami: untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan,” kata Theresa Eggler, manajer proyek di Tesla, kepada media Jerman rbb24, Senin (9/9/2024).
Niederbarnimer Eisenbahngesellschaft atau NEB mengatakan ada rencana tambahan untuk mengganti armada dari diesel ke kereta listrik pada akhir tahun ini.
Pengenalan kereta listrik menjadi pilihan yang bagus bagi karyawan dan masyarakat umum untuk memanfaatkan opsi transportasi yang lebih hijau untuk menghemat bahan bakar dan pemeliharaan mobil serta polusi dari kendaraan pribadi.
“Kereta api ini diperkirakan dapat mencegah 50 ton polusi karbon dioksida dibandingkan dengan kereta api lainnya,” kata Eggler.
Tesla telah memimpin inovasi hijau dan mendukung kebijakannya. Ketika perusahaan menghadapi kritik atas penebangan pohon di dekat Berlin untuk membangun Gigafactory, perusahaan tersebut berinvestasi dalam program penanaman lebih dari 1 juta pohon pada 2024 untuk membantu menggantikan kerugian tersebut.
Perusahaan juga terus fokus pada menghemat uang penumpang melalui proyek-proyek seperti program ride-share yang baru saja diluncurkan di Tampa, yang mengantar penumpang ke beberapa hub yang berbeda hanya dengan 2 dollar AS atau sekitar Rp 32 ribu.
Berinvestasi dalam produksi kendaraan listrik dapat menjadi kesempatan untuk menyelamatkan planet dan efisiensi. Penelitian menunjukkan pengguna kendaraan listrik menghemat 1.500 dollar AS atau sekira Rp 23,2 juta untuk BBM dan pemeliharaan per tahun.
(msf)