Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Demi Bersaing dengan Mobil Listrik, Ford Gagal Siapkan Taktik Jitu



loading…

Mobil Listrik, Ford . FOTO/ CARSCOOPS

NEW YORK – Saham Ford Motor sekitar delapan persen pada minggu ini setelah perusahaan tersebut gagal dalam misi CEO Jim Farley untuk meningkatkan efisiensi.

Dalam pengoperasian mesin bensin tradisional, perusahaan perlu bersaing dengan mobil listrik yang mahal.

Masalah kualitas dan garansi, masalah pemasok dan pemborosan dalam bisnis warisan Ford yang telah berusia 121 tahun telah mengaburkan kemajuannya, kata Farley.

Ford mengatakan hasil dan laporan tahunannya akan berada pada kisaran terendah dari survei sebelumnya.

“Peluang terbesar bagi perusahaan jelas adalah biaya dan garansi,” kata Farley dalam panggilan telepon untuk membahas pendapatan kuartalan pada hari Senin

“Saya bangga dengan kemajuannya tapi kami sama sekali tidak puas,” ujarnya kemudian.

Beberapa pihak di Wall Street khawatir dengan kemampuan Ford untuk menghilangkan permasalahan yang telah disoroti Farley selama bertahun-tahun.

Beberapa investor juga kecewa dengan keputusan Ford untuk menahan uang tunai dan membayar dividen daripada melakukan pembelian kembali saham secara agresif seperti rivalnya di Detroit, GM.

Saham Ford turun 13 persen tahun ini, sementara saingannya General Motors naik 43 persen setelah secara konsisten membaik pada tahun ini.

Membandingkan pesaing antar kota saat mereka menghadapi kekuatan pasar yang serupa tidak bisa dihindari, kata para analis dan investor.

“Saya tidak akan mengatakan bahwa hasil Ford buruk dalam satu kuartal, namun kuartal kedua dan ketiga pastinya terdapat beberapa kekecewaan, dan kekecewaan tersebut lebih besar tahun ini mengingat kinerja baik saham GM,” kata analis Morningstar, David Whiston.

(wbs)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *