Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

China Pecahkan Rekor Penjualan Mobil Listrik, Saat Amerika Justru Menyerah Pasrah


loading…

BYD Dolphin Surf yang diluncurkan di pasar Eropa. Foto: ist

BEIJING – Sebuah pergeseran lempeng tektonik kini tengah mengguncang industri otomotif global. Di saat para produsen Barat masih berdebat soal insentif dan infrastruktur, China justru melaju sendirian dengan kecepatan penuh, membanjiri dunia dengan mobil listrik (EV) mereka.

Data terbaru menunjukkan realitas yang brutal: China baru saja memecahkan rekor dengan menjual 1 juta unit mobil listrik hanya dalam bulan Mei 2025.

Angka ini bukan sekadar statistik. Ini adalah sebuah deklarasi dominasi. Di saat penjualan EV global mencapai 7,2 juta unit hingga Mei (naik 28% dari tahun lalu), lebih dari separuhnya, yaitu 4,4 juta unit, berasal dari China.

Sementara itu, Amerika Utara, yang pernah menjadi kiblat inovasi, kini terseok-seok dengan pertumbuhan hanya 3% dan seolah “menyerah” dalam perlombaan.

“Terjadi jurang yang terus menganga antara pertumbuhan pasar China dengan pasar yang goyah di Amerika Utara,” ungkap Charles Lester dari lembaga riset EV, Rho Motion, blak-blakan.

Eropa Berjuang, Amerika ‘Masuk Angin’

China Pecahkan Rekor Penjualan Mobil Listrik, Saat Amerika Justru Menyerah Pasrah

Di Eropa, situasinya sedikit lebih baik. Penjualan tumbuh 27% dengan total 1,6 juta unit terjual hingga Mei. Negara-negara seperti Spanyol (naik 72%) dan Italia (naik 58%) seolah sedang “menginjak pedal gas dalam-dalam” untuk mengejar ketertinggalan.

Namun, upaya mereka masih terlihat seperti perjuangan untuk tidak tertinggal terlalu jauh, bukan untuk memimpin.
Kondisi paling parah justru terjadi di Amerika Utara. Pertumbuhan yang hanya 3% adalah sebuah “lampu merah” yang menyala terang. Ini sebagian besar disebabkan oleh kebijakan Kanada yang memangkas subsidi EV, menyebabkan penjualan di sana anjlok hingga 20%.

Amerika Serikat, dengan pertumbuhan hanya 4%, seolah hanya ditopang oleh sisa-sisa insentif kredit pajak federal yang nasibnya kini berada di ujung tanduk di bawah ancaman pemerintahan Presiden Donald Trump.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *