Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Cara Nyetir Mobil di Jalan Beton saat Mudik Lebaran



loading…

Cara Nyetir Mobil di Jalan Beton. FOTO/ DAILY

JAKARTADalam perjalanan mudik Lebaran lewat melalui jalan tol. Sejumlah ruas jalan tol menggunakan beton sebagai material utama untuk permukaan jalan.

Penggunaan beton untuk material jalan didasarkan fakta bahwa tingkat durabilitasnya lebih tinggi dibandingkan aspal yang butuh pelapisan ulang secara berkala.

Pemilihan beton sebagai material pembangunan jalan juga didasarkan pada kemampuan material ini dalam menahan rembesan air yang keluar dari permukaan tanah sehingga tidak mudah lapuk dibandingkan jalan aspal.

Karakter ini sangat menguntungkan mengingat cuaca di Indonesia yang curah hujannya tinggi disertai tingkat kelembaban tinggi dengan risiko membuat aspal lebih cepat rusak. Apalagi jika ternyata sistem drainase jalan tidak optimal sehingga mengakibatkan genangan air.

Banyak pengemudi mobil beranggapan jalan beton kurang nyaman untuk dilintasi karena traksi yang diberikan tidak seoptimal bahan aspal.

Sehingga, pengemudi cukup kesulitan merasakan grip ban ke permukaan beton sekaligus lebih sulit dikendalikan.

Tidak kalah penting, muncul anggapan bahwa jalan beton bisa menyebabkan ban mobil lebih cepat aus. Khususnya pada jalan beton yang alur pembuangan air hujannya melintang (cross) alias memotong arah laju kendaraan. Meskipun diyakini tidak signifikan, tapi etap harus waspada.

Selain itu, tingkat kebisingannya terdengar lebih tinggi saat berkendara. Jelas sangat mengganggu dalam perjalanan mudik. Ada pula anggapan jalan beton lebih panas ketimbang aspal. Tapi faktanya, baik jalan aspal maupun jalan beton sama-sama menyimpan panas di tengah cuaca siang hari yang terik.

Material beton yang berwarna lebih terang dari aspal membuat marka jalan sulit terlihat karena kurang kontras. Alhasil, banyak potensi masalah andai Anda tidak hati-hati. Lantas, bagaimana cara mengemudi aman di jalan beton?



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *