loading…
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya secara terbuka mengakui borok ini dan menyatakan perang. Foto: dok Sindonews
Namun, alih-alih menjadi benteng pertahanan terakhir, jembatan timbang justru telah lama dikenal publik sebagai ‘gerbang tol tak resmi’—sarang praktik pungutan liar (pungli) yang subur, di mana aturan bisa dinegosiasikan dengan beberapa lembar uang.
Kini, setelah bertahun-tahun menjadi rahasia umum, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya secara terbuka mengakui borok ini dan menyatakan perang. Senjata mereka bukan lagi inspeksi manual yang rentan “main mata”, melainkan teknologi digital yang dingin dan tak kenal kompromi.
Pengakuan Jujur dari Pucuk Pimpinan
Dalam sebuah pernyataan yang langka dan jujur, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub, Aan Suhanan, tidak lagi menutupi masalah yang sudah mengakar.
“Kami tidak menutup mata masih adanya oknum yang melakukan kegiatan ilegal (pungli) tersebut terutama di jembatan timbang,” kata Aan dalam keterangan resminya. Pengakuan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah menyadari keseriusan masalah dan tidak lagi bisa mentolerir praktik yang membahayakan nyawa di jalanan.